Medan (1/2). Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) VI DPW LDII Sumut (31/1). Ia berpesan agar LDII Sumut menjadi Lembaga Dakwah yang bisa menjadi mitra dan corong pemerintah dalam membangun Provinsi Sumut.
Muswil VI yang dihelat di Hotel Grand Inna Medan, Sumut dilaksanakan secara luring dan daring dengan protokol kesehatan. Hadir Peserta dari perwakilan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Pimpinan Cabang (PC) serta Pimpinan Anak Cabang (PAC) secara daring.
Dalam sambutannya, Gubernur Edy Rahmayadi cukup mengenal kiprah LDII sejak berdiri 1 Juli 1972 yang sebelumnya bernama Lemkari. Sejak Indonesia merdeka, masyarakat perlu mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif.
Ia menjelaskan, hal yang harus dilakukan LDII adalah memberikan penerangan baik fisik maupun non fisik bagi seluruh masyarakat untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.
“Lewat dakwahnya, LDII membuat tempat yang sejuk bagi seluruh masyarakat yang ada di Sumut, yang fisiknya adalah dari nilai-nilai kebangsaan sampai ke tingkat membantu perekonomian yang disampaikan oleh bapak ketum KH Chriswanto Santoso,” ujarnya.
Sejak Rakernas LDII 2018, LDII telah mencanangkan Program 8 Bidang Pengabdian untuk Bangsa. Diantaranya Bidang Kebangsaan, Bidang Keagamaan, Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan Herbal, Bidang Teknologi Digital, Bidang Energi Terbarukan, Bidang Ekonomi Syariah, serta Bidang Pangan dan Lingkungan Hidup. Ini yang ingin dikolaborasikan Gubernur Edy Rahmayadi dalam membangun Sumut.
“Gubernur memiliki wewenang dalam mengatur untuk menggerakkan tata kelola pemerintahan. Salah satunya perekonomian, kita harus bersambut dan bersama dalam kolaborasi, dalam pengelolaan pemerintahan ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso dalam sambutan sekaligus pengarahan kepada peserta, bersyukur muswil kali ini bisa dihadiri Gubernur Edy Rahmayadi dan Walikota Medan Bobby Afif Nasution. Menurutnya, momen muswil ini merupakan upaya LDII membantu pemerintah menyelesaikan permasalahan bangsa.
“Pemerintah Sumatera Utara yang mempunyai otoritas dan kami yang punya kapasitas, yaitu punya tenaga ahli. Apabila otoritas dan kapasitas disinergikan, saya yakin bisa berjalan karena penentuan kebijakan itu ada pada bapak Walikota Medan dan Gubernur Sumatera Utara,” ujarnya.
Chriswanto Santoso menjelaskan, adanya muswil untuk mengembangkan kontribusi LDII dalam membangun bangsa dengan dakwah bil hal. LDII ikut bertanggungjawab untuk membantu masalah nilai-nilai kebangsaan. Ia meminta pelaksanaan muswil harus damai.
“Kita adalah lembaga dakwah. Memilih pemimpin adalah kebutuhan bersama dan tentu kami akan memilih pimpinan yang bisa mengeksekusi program itu. Maka harapan kita bisa memanfaatkan muswil ini dengan damai,” ujarnya.
Hadir pula dalam muswil antara lain mantan Walikota Medan Drs. H. Abdillah, MBA yang juga selaku tokoh masyarakat Sumut, Yumar Yusuf (Kejaksaan Tinggi Sumut), mewakili Pangdam I BB Letkol CAJ. Muftiono dan M. Alinafiah MAP Kabag Kesra Pemko Medan, dan Ketua MUI Kota Medan Dr. H.Hasan Matsum M.Ag.
Tampak hadir Kaban Kesbangpol Sumut, Syafruddin SH MHum, Kadis Koperasi & UKM Sumut Ir. Suherman M.Si dan Kepala Balai Besar Perbenihan & Proteksi Tanaman Pangan (BBPPTP) Medan, Agus Hartono SP M.Sc,
Hadir pula Buya Amiruddin, KH Zulfiqar Hajar LC, Ustadz DR. Amhar Nasution, dan Ustadz H Syafii S.Sos. (ir/kim/lines)