Semarang (29/1). Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII LDII Jawa Tengah resmi dibuka Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Tengah mewakili Pj Gubernur Nana Sudjana. Muswil yang berlangsung pada Sabtu (25/1) di Patra Semarang Hotel & Convention tersebut, menekankan pentingnya sinergi antara LDII dan pemerintah provinsi untuk menghadapi tantangan pembangunan daerah.
Mengusung tema “Peningkatan Peran LDII sebagai Penggerak Moderasi Beragama di Era Disrupsi”, Muswil kali ini membahas isu-isu besar yang tengah dihadapi masyarakat, seperti radikalisme, narkoba, kemiskinan, dan pengangguran. Dalam sambutannya, PJ Gubernur mengapresiasi peran LDII sebagai mitra pemerintah dalam menyebarkan ajaran Islam yang moderat dan toleran.
“Kami berharap LDII terus mengkampanyekan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin, yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern. Nilai-nilai ini tidak hanya menciptakan suasana yang aman, tetapi juga memperkuat toleransi di tengah keberagaman,” kata Nana melalui Haerudin.
Selain moderasi beragama, pemerintah juga mendorong LDII untuk lebih berinovasi dalam berbagai sektor, seperti pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Nana menegaskan bahwa sinergi dengan organisasi keagamaan seperti LDII akan sangat membantu percepatan pembangunan daerah yang lebih inklusif dan sejahtera.
Muswil ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah dan Kodam IV/Diponegoro. Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Ponco Hartanto, menekankan pentingnya moderasi beragama untuk melawan dampak negatif era digital, seperti penyebaran hoaks yang dapat merusak kerukunan. “Sinergi dengan organisasi seperti LDII sangat diperlukan untuk memperkuat toleransi di tengah masyarakat,” tambahnya.
Pangdam Kodam IV/Diponegoro, Deddy Suryadi, juga menyampaikan bahwa persatuan dan kesatuan bangsa harus menjadi prioritas dalam menghadapi tantangan global. “Kami berharap LDII terus mempromosikan nilai-nilai moderasi beragama yang menjunjung tinggi saling menghormati antarumat beragama,” tegas Deddy.
Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Singgih Tri Sulistiyono, dalam sambutannya menyampaikan komitmen LDII untuk berada di garda terdepan dalam menggalakkan moderasi beragama. Menurutnya, tantangan era disrupsi memerlukan pendekatan yang menekankan dialog konstruktif dan semangat toleransi. “Kami ingin LDII menjadi teladan dalam memperkuat hubungan antarumat beragama untuk menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis,” ujar Singgih.
Melalui Muswil ini, LDII Jawa Tengah berharap dapat merumuskan program kerja yang selaras dengan visi pembangunan pemerintah provinsi, sekaligus memperkuat peran organisasi dalam menciptakan masyarakat yang harmonis, sejahtera, dan religius. Acara ini menjadi tonggak penting untuk mempererat hubungan antara LDII dan pemerintah dalam menghadapi tantangan masa depan.
Muswil VIII LDII Jateng secara aklamasi kembali memilih Singgih Tri Sulistiyono, untuk memimpin DPW LDII Jateng. Singgih yang juga Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro itu menegaskan, pihaknya terus membuat program berkesinambungan dan membantu Pemprov Jateng dalam menyukseskan pembangunan daerah.