Rabu, 11 April 2012
Telaah Al Quran untuk Analisis Kehidupan Berbangsa
BOGOR–Lembaga Dakhwa Islam Indonesia (LDII) meresmikan berdirinya Majelis Taujih wal Irsyad. Majelis ini bertugas untuk melakukan analisis terhadap dinamika kehidupan berbangsa dan beragama melalui telaah Alquran dan Alhadits guna menyelesaikan berbagai problema yang dihadapi umat Islam
Acara peresmian majelis yang digelar di Botani Square, Bogor Jawa Barat tersebut turut disaksikan oleh Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali, Ketua Umum DPP LDII Prof DR Abdullah Syam, dan juga beberapa anggota LDII lainnya.
Bahkan, Menag juga turut meresmikan pembukaan Rakernas LDII 2011 yang mengambil tema ‘Pengembangan SDM profesional religius untuk Indonesia sejahtera, demokratis dan berkeadilan sosial’. Rakernas bertujuan untuk membuat program prioritas yang disesuaikan dengan dinamika sosial, politik dan ekonomi yang terjadi di tanah air.
“Program-program itu nantinya mengerucut pada pembentukan sumber daya manusia yang profesional dan berakhlak mulia,” ujar Abdullah Syam di sela acara Rakernas LDII di Botani Square, Bogor , Jawa Barat, Rabu (11/4).
Disebutkan, komitmen LDII yang juga melakukan kampanye Green Dakwah, mengedepankan Dakwah berdasarkan Alquran dan Alhadits, kesalehan sosial, dakwah dengan santun dan sejuk, dakwah yang membawa kemaslahatan umat, dakwah dengan melakukan penghijauan, dengan dasar bahwa menanam pohon adalah sedekah, tasamuh atau saling mengenal, saling memahami, dan saling menolong dan memahami.
Abdullah mengungkapkan, LDII ingin agar umat Islam di Indonesia memiliki kesalehan sosial dan kemandirian individu. “Untuk mencapainya, maka LDII telah bekerjasama dengan ormas lainnya seperti PBNU,” imbuhnya.
Sementara itu, Menag Suryadharma Ali menyambut baik adanya berbagai kegiatan positif LDII tersebut. “Program atau kegiatan LDII itu , diharapkan dapat menghapus stigma yang muncul Indonesia saat ini dianggap menghambat kebebasan untuk memeluk agama,” tegasnya.
Adapun di dalam Rakernas LDII yang akan berlangsung hingga Kamis (12/4) besok tersebut, LDII juga memberikan penghargaan kepada 6 tokoh yang memberikan kontribusi nyata dalam dakwah bil hal. Antara lain, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sultra Nur Alam untuk pengembangan wisata bahari, Ketua PBNU Prof Dr Aqil Siradj untuk ukhuwah islamiyah dan wawasan kebangsaan, Prof Dr Malik Fajar untuk pengembangan pendidikan dan Bupati Ogan Komering Ilir Ishak Mekki untuk pembangunan pertanian. (Cha/jpnn)