Untuk kesekian kali Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) kembali menggelar khataman hadist besar. Kali ini giliran Hadist Ibnu Majah Jus 2 dikaji makna dan keterangan/tafsir hingga khatam. Acara ini dibuka oleh Walikota Kediri Dr Samsul Azhar pada hari Rabu 7 April 2010 di Pondok Pesantren Wali Barokah Banjaran Burengan Kediri Jawa Timur.
Hataman ini bertujuan untuk melestarikan Ilmu Hadist sebagai dasar agama Islam sekaligus menyebarkannya kepada seluruh umat Islam di Indonesia. Dengan antusias, pengajian khataman kali ini diikuti oleh sekitar 15.000 (lima belas ribu) Muslimin dan Muslimat yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Tepat pukul 12.00, 21 April 2010 khataman hadist Ibnu Majah di tutup.
Hadist Ibnu Majah merupakan salah satu dari enam Kutubu Sittah. Kutubu Sittah terdiri dari:
1. Hadist Shohih Bukhori
2. Hadist Shohih Muslim
3. Hadist Sunan Abi Dawud
4. Hadist Sunan Termizi
5. Hadist Sunan Nasa’i dan
6. Hadist Sunan Ibnu Majah
Hadist Sunan Ibnu Majah terdiri dari 19 Kitab mulai Kitabushiam-7 hingga Kitabulmanasik-25, 108 (seratus delapan) bab, 1482 (seribu empat ratus delapan puluh dua) hadist dan 518 (lima ratus delapan belas) halaman.
Daftar Kitab dalam Hadist Ibni Majah Jus 2 selengkapnya adalah:
Profil Imam Ibni Majah
Imam Ibnu Majah ialah seorang ulama besar ahli tafsir, ahli sejarah dan ahli hadist. Karya utamanya dalam bidang hadist adalah Sunan Ibnu Majah, yang dikenal sebagai kitab yang keenam dari “kutubussittah”, sebagai induk kitab-kitab hadist. Adapun lima kitab yang lain ialah:
1. Shohih Bukhori
2. Shohih Muslim
3. Sunan Nasai
4. Sunan Abi Dawud
5. Sunan Termidzi
Menurut sebagian ulama’, kitab yang keenam adalah kitab hadits Muwatto’ yang disusun oleh Imam Malik.
Nama Lengkap Ibni Majah
Namanya ialah Abu Abdillah Muhammad Bin Yazid bin Majah arRobaiy al Qowiniy al Hafidz. Julukannya Abu Abdillah. Terkenal dengan sebutan Ibnu Majah. Ia dilahirkan pada tahun 209 Hijriyah. Wafat pada hari tanggal 22 Romadhon tahun 273 Hijriyah dalam umur 64 Tahun. Majah adalah nama gelar bagi Yazid ayahnya yang dikenal juga dengan nama Majah maula Robi’ah. Ibnu Majah sudah belajar ilmu sejak masa mudanya. Diriwayatkan bahwa imam Ibn Majah belajar hadits mulai umur 15 tahun kepada seorang syekh yang bernama Ali bin Muhammad at Tonafisiy al Hafidz. Pada usia 21 tahun, a mulai mengadakan perjalanan untuk mengumpulkan dan menulis Hadits ke negeri-negeri Islam seperti: ar Royyi (Teheran), Basroh, Kufah, Bagdad, Makkah, Syam dan Mesir. Ulama’ ahli hadits yang menjadi guru-gurunya ialah:
1. Abu Bakar bin Abi Syaibah
2. Yazid bin Abdillah al Yamamiy
3. Ali bin Muhammad at Tonafisiy al Hafidz
4. Jubaroh bin Mugholis
5. Mus’ab bin Abdillah az Zubairiy
6. Suwaid bin Ma’bad
7. Abdullah bin Muawiyah al Jumahiy
8. Muhammad bin Rumhin
9. Ibrohim bin Mundzir al Hizamiy
10. Muhammad bin Abdillah bin Numair
11. Hisyam bin ‘Ammar
12. Abu Mus’ab az Zuhriy
13. Bisyr bin Mu’adz al ‘Aqodiy
14. Humaid bin Mas’adah
15. Abu Hudzafah as Sahmiy
16. Dawud bin Rosyid
17. Abu Khoitsamah
18. Abdulloh bin Dzakwan al Muqriy
19. Abdullah bin ‘Amir bin Barrod
20. Abu Sa’id al Asyaj
21. Abdurrohman bin Ibrohim bin Duhaim
22. Abdussalam bin ‘Asim al Hassanjaniy
23. Utsman bin Syaibah
Sebagai Salah Seorang Ahli Hadits murid-muridnya adalah:
1. Ali bin Sa’id al Godaniy
2. Ibrohim bin Dinar al Jarsyiy al Hamdaniy
3. Ahmad bin Ibrohim al Qozwiniy
4. Abu Toyyib Ahmad bin Rouh al Masy’aroniy
5. Ishaq bin Muhammad al Qozwiniy
6. Ja’far bin Idris
7. Al Husain bin Ali bin Yazdi Anyad
8. Sulaiman bin Yazdi al Qozwiniy
9. Muhammad bin Isa as Soffar
10. Abu Hasan Ali bin Ibrohim bin Salamah al Qotton Qozwiniy al Hafidz
11. Abu ‘Amr Ahmad bin Muhammad bin Hakim al Madaniy al Asbahaniy
12. Ibnu Sibawaih
13. Muhammad Isa Abhuriy
Imam Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Sunan Ibnu Majah mengandung 32 kitab, 1500 bab dan 4000 hadits semuanya jayyid (baik) kecuali sedikit”. Mahmud Muhammad Mahmud Hasan Naddhor menulis dalam muqodimah sunan Ibnu Majah: “Sunan Ibnu Majah itu berisi 4341 Hadits, 3002 hadits di tulis dalam kutubul khomsah (Shohih Bukhori, Shohih Muslim, Sunan Abi Dawud, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasai) dan selebihnya yaitu 1339 hadits sebagai tambahan dari yang ada dalam kutubul khomsah. Adapun yang 428 hadits rijal-nya Tsiqot (Sohihatul isnad), 199 hadits hasanatul isnad, 613 hadits dho’ifatul isnad dan yang 99 hadits wahiyatul isnad (sangat lemah isnadnya) atau munkaroh atau makdzubah”. Perhatian ulama sangat besar terhadap sunan Ibnu Majah sehingga banyak diantara mereka yang membuat penjelasan-penjelasan tentang hadits-hadits yang ada dalam sunan Ibnu Majah. Diantara mereka yang menyoroti tentang kedudukan isnad hadits yang ada dalam sunan Ibnu Majah (sohih maupun dhoifnya), dan ada yang memberikan uraian-uraian tentang maksud yang terkandung dalam matan hadits Ibnu Majah. Adapun nama-nama kitab tersebut antara lain:
1. Misbahuzzujajah ‘ala Sunan Ibni Majah yang disusun oleh Hafidz Jalaludin as Suyuti (wafat tahun 911 H)
2. Ad Diibajah ‘ala sunan Ibni Majah yang disusun oleh Kamaluddin Muuhammad bin Musa ad Damiriy (wafat tahn 808 H)
3. Misabahuzzujajah fi Zawaid Ibni Majah yang disusun oleh Ahmad bin Abi Bakar bin Ismail al Kinaniy al Busoiriy (wafat tahun 840)
4. Kifayatul Haajah fii Syarhi Ibni Majah yang disusun oleh abu Hasan bin Abdul Hadi as Sindiy (wafat tahun 1136 H)
5. Rof’ul ‘Ajaajah yang disusun oleh Maulawi Wahiduzzaman
6. Injaahul Haajah yang disusn oleh Abdul Ghoni ad Dihlawiy
7. Miftaahul Haajah, yang disusun oleh Muhammad bin Abdillah Banjaabiy.
Sanjungan Para Ulama’
Kepada Ibnu Majah para ulama’ banyak yang telah memuji dengan pujian yang baik dan mereka telah membenarkan kepadanya. Adapun sebaik-baik yang diucapkan mereka adalah yang dikatakan oleh:
1. Al Kholiliy berkata: “Imam Ibnu Majah itu ialah orang yang terpercaya, besar kedudukannya, disepakati kepadanya, dijadikan hujah dengannya. Ia mengetahui tentang hadits dan hafal, Ia mempunya karya tulis yang banyak seperti kitab sunan, tafsir dan Ia adalah seorang yang arif di bidangnnya”. (Tahdzibut Tahdzib juz 9 halaman 231)
2. Al Yafi’I berkata: “Imam Ibnu Majah adalah seorang imam ahli hadits yang ahli dibidang ilmu hadits dan semua ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ilmu hadits.
3. Ibnu Nasiruddin berkata: “ Imam Ibnu Majah penyusun kitab sunan sebagai salah satu kitab-kitab islam, Ia adalah seorang hafidz yang terpercaya yang besar kedudukannya yang telah menyusun kitab sunan, tarikh dan tafsir. Didalam kitabnya ada ± 30 hadits yang isnadnya dhoif”. (Syadzarootidz Dzahab juz 2 halaman 164).
4. Ibnu Kholkan berkata: “Ibnu Majah adalah seorang imam ahli hadits yang ahli dengan ilmu hadits dan semua yang berkaitan dengan ilmu hadits”. (Wafiyaatul A’yaan juz 4 halaman 279)
sumber:http://www.ldii-sidoarjo.org