MADINAH- Menu makan atau katering bagi jamaah haji idealnya dibuat berdasarkan profil kesehatan para calhaj. Sebab, banyak jamaah yang harus menjalani diet ketat akibat menderita penyakit tertentu, misalnya darah tinggi, jantung, diabetes, atau kolesterol tinggi. Namun menyiapkan menu makan semacam itu diakui tidak mudah.
Selain jumlah jamaah haji reguler yang mencapai 194.000, faktor keterbatasan ketersediaan bahan baku di Arab Saudi serta keharusan menyajikan katering dalam waktu serentak menjadi kendala.
Idealnya, menu makan bagi jamaah memang berdasarkan profil kesehatan mereka. Jamaah yang punya kolesterol tinggi, punya riwayat stroke dan jantung atau penyakit lain kan harus menjalani diet terhadap makanan tertentu,kata Dirjen Pembinaan Gizi Kementerian Kesehatan, dokter Slamet Riyadi di Madinah, kemarin.
Saat ini, menu makan untuk semua jamaah masih sama. Mereka yang menderita diabetes, gangguan jantung, atau punya riwayat stroke, akan menerima katering yang sama dengan jamaah yang sehat. Padahal tahun ini, jumlah jamaah yang memiliki riwayat penyakit bawaan seperti stroke, jantung, dan diabetes, mencapai 52% dari total 194.000 jamaah reguler.
Slamet menambahkan, untuk penyelenggaraan haji 2012 ini, pembedaan katering bagi jamaah berdasarkan profil kesehatan belum dapat dilakukan. Namun dia optimistis pada masa-masa mendatang hal itu bisa dilaksanakan.Kami akan bergerak ke sana (pembedaan menu berdasarkan profil kesehatan), tapi memang belum bisa tahun ini,tandas Slamet.
KementerianAgama (Kemenag) telah melakukan banyak usaha untuk meningkatkan layanan katering bagi jamaah haji. Salah satunya dengan mendatangkan juru masak berpengalaman dari Indonesia untuk mengawasi kinerja para juru masak milik perusahaan-perusahaan yang memenangi tender pengadaan katering bagi jamaah haji. Namun, perbaikan layanan itu belum mengarah ke penyediaan katering berdasarkan profil kesehatan.
MASIH SEPI: Suasana Kabah di Masjidil Haram, Makah, terlihat sepi. Belum banyak calon jamaah haji yang tiba sehingga umroh bisa dilaksanakan dengan leluasa. Gambar diambil 18 September 2012 lalu. |
Direktur Pelayanan Haji Kemenag Sri Ilham Lubis, menjelaskan, pihaknya telah merekrut banyak chef berpengalaman dari Indonesia untuk mengontrol mutu katering. Tugas para chef ini mengawasi bahan baku, cara masak, penyajian, sampai pasca-saji oleh 12 perusahaan pemenang tender. Fokus utama layanan katering saat ini adalah penyediaan menu bisa serentak, tidak terlambat sampai jamaah, sehat atau tidak basi.
Semua katering untuk jamaah akan dimasukkan dalam heater (pemanas) besar saat didistribusikan ke jamaah dan disimpan di hotel. Ini untuk menghindari keluhan makanan basi seperti tahun-tahun sebelumnya, ujar Sri Ilham ketika meninjau persiapan katering di perusahaan Al Andalus, salah satu pemenang tender pengadaan konsumsi bagi jamaah haji Indonesia 2012. Al-Andalus, jaringan perusahaan raksasa Arab Saudi, mendapat tugas menyiapkan konsumsi bagi 50.000 jamaah. Sisanya, 144 ribu jamaah, digarap keroyokan oleh 11 perusahaan lain. Total kuota jamaah haji Indonesia mencapai 211.000, tetapi tidak seluruhnya mengikuti haji reguler. Sekitar 17 ribu melaksanakan ibadah melalui program haji khusus atau plus. Konsumsi haji bagi kelompok ini disiapkan sendiri oleh KBIH-KBIH. (Dept. Komunikasi Informasi dan Media DPP LDII)