Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo berjanji memberikan fasilitas kepada Lembaga Dakwa Islam Indonesia (LDII) guna memberantas buta aksara Alquran. Lembaga Dakwa Islam akan menyiapkan 500 ustad yang akan membebaskan 100 ribu orang dari buta aksara Alquran di Sulawesi Selatan.
“Pemerintah harus bisa bermitra dengan organisasi keagamaan. Baca tulis Alquran menjadi kewajiban dan tugas para tokoh agama,” tutur Syahrul di sela-sela Musyawarah Daerah LDII ke-III, Minggu (21/3). Musyarawah yang dihadiri 150 orang ini dirangkaikan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama pemerintah provinsi dengan LDII. Perjanjian itu menyepakati dua hal, yakni bebas buta aksara Alquran dan menjalankan program penghijauan Go Green. Dalam acara yang berlangsung semarak itu, turut hadir Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Aswar Hasan dan Pengurus Kesatuan Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) Arman Arfan.
Syahrul yang hadir mengenakan baju koko biru itu menjelaskan, pemerintah provinsi berjanji memberikan fasilitas sesuai kebutuhan Lembaga Dakwa Islam. Kebutuhan yang dimaksud, katanya, harus berhubungan erat dengan kepentingan baca tulis Alquran. Lembaga Dakwa Islam ini diminta tidak mengutamakan banyaknya orang yang akan dibina. Tapi lebih pada penekanan kualitas agar tercapai masyarakat agamis yang beradab. Lembaga ini diminta berperan aktif dan mampu menerbitkan 100 ribu sertifikat bebas buta aksara Alquran.
“Minimal setiap tahun diterbitkan 100 ribu sertifikat bebas buta aksara Alquran. Saya akan menagih LDII dan pemerintah siap menfasilitasi sesuai kebutuhan,” jelasnya. Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia Hidayat Nahwi Rasul menjelaskan, kegiatan baca tulis Alquran merupakan program dasar yang telah dijalankan selama ini. Kerja sama kali ini akan memperkuat komitmen Lembaga Dakwa Islam dalam menyelamatkan umat dari kebodohan baca tulis Alquran.
Dalam pemberantasan buta aksara Alquran, tutur Hidayat, dibuktikan dengan telah dilantiknya 500 guru mengaji di 23 kabupaten. Guru yang disiapkan merupakan tenaga yang telah teruji dan memiliki pemahaman dalam soal agama, sehingga masyarakat akan mendapat tambahan pelajaran lain.
“Mubalik disiapkan akan efektif bekerja awal April mendatang. Kami telah membentuk satgas yang siap diterjunkan ke daerah-daerah kapan saja dibutuhkan,” ucapnya.
Sebelumnya Kordinator Wilayah Timur DPP LDII, Chriswanto di hadapan gubernur mengatakan, baca tulis Alquran sudah masuk dalam agenda kerja utama. Di Sulawesi Selatan, kata Chriswanto, sudah berjalan dengan diperkuat sistem pendampingan dan program kerja.
Di Musda LDII ke-III itu, dibahas masalah mental spiritual masyarakat dengan dua sasaran utama. Pertama, meningkatkan kompetensi umat yang telah mengalami degradasi keagamaan. Kedua, menekankan pentingnya orang islam berkarya, memberikan kontribusi, dan komunikasi.
“Jangan sampai isu kiamat 2012 menjadi hal yang menakutkan. Ini salah satu bukti degradasi pemahaman agama di masyarakat Indonesia,” jelasnya. [TEMPO Interaktif, Makassar – http://www.tempointeraktif.com]
sumber ;http://blogldii.wordpress.com