BOGOR, suaramerdeka.com – Sebagai bentuk kepedulian terhadap berbagai permasalahan bangsa Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mengembangkan Green Dakwah.
Green Dakwah adalah dakwah yang misinya kepada kesalehan sosial guna mengentas masalah kemiskinan dan kebodohan, dakwah yang sarat nilai dan tauladan moral, dakwah yang jauh dari radikalisme serta dakwah yang menguatkan komitmen terhadap kelestarian lingkungan hidup.
“Kami ingin dakwah yang tepat guna, sesuai dengan kondisi bangsa yang dilanda berbagai krisis yang awalnya dari krisis moral. Kami kembangkan Green Dakwah ini,” kata Ketua Umum DPP LDII Prof Dr KH Abdullah Syam MSc pada acara Rakernas 2012 LDII di Ruang Konferensi Utama di Mal Botani Square, Kota Bogor, pagi ini.
Dalam kesempatan yang sama Menteri Agama H Suryadharma Ali mengatakan, dirinya makin semakin mengenal LDII dan komitmennya terhadap umat dan bangsa. Rakernas dan Green Dakwah tersebut menurut Menag, mendapatkan momentum disaat pemerintah tengah
mengupayakan peningkatan kualitas hidup dan kualitas kerukunan umat beragama di Indonesia.
Menurut dia pemerintah tengah berupaya meningkatkan akses pendidikan kepada rakyat, secara gratis dan bantuan beasiswa, serta kredit mudah dan murah bagi UMKM. Di sisi lain kerukunan antar umat beragama di Indonesia tengah diuji dengan munculnya aliran dan paham baru.
“Kerukunan kita jaga ditengah kebebasan beragama yang muncul. Harus kita jaga jangan sampai kebebasan itu kebablasan, sehingga boleh mengubah ayat suci dan nabi sebuah agama. Kalau sudah seperti itu, ya itu berarti mengganggu ketentraman,” kata Menag.
Menurut dia krisis di bangsa ini terjadi karena melupakan SDA kita yang kaya, akibat terjadinya peng dikotomian ilmu agama dengan ilmu umum, sehingga tidak ada SDM yang mumpuni untuk mengolah SDA. “SDA yang kaya dilupakan, atau ingat tapi tidak bisa mengolah. SDA ini sumber daya alam, bukan SDA lho,” kata Suryadharma yang disambut applaus seluruh hadirin.