Yogyakarta (27/9). Sampah menjadi persoalan krusial di Indonesia. Sejumlah upaya dilakukan pemerintah dan berbagai pihak guna mengurangi masalah sampah. Salah satunya program From School for One Earth yang digagas SMA Insan Mulia Boarding School (IMBS) yang bernaung di bawah DPD LDII Kabupaten Sleman.
Menurut penggiat lingkungan Umi Salamah — yang berhasil menggerakkan program Reuse, Reduce and Recycle 3R — 31 siswa kelas X SMA IMBS untuk mengolah plastik kresek dan plastik bekas menjadi media tanam. Umi memanfaatkan kain bekas menjadi pot indah di lahan rumahnya, dan berhasil menggerakkan pelatihan daur ulang. “Sejauh ini belum ada penelitian terkait unsur kimiawi dari plastik tersebut, jadi hanya digunakan untuk media tanaman hias,” jelasnya.
Sementara di boarding school para siswa didorong untuk menyadari pentingnya menjaga lingkungan sekolah sekaligus pondok pesantren. Mereka memulai dengan hal kecil, seperti bertanggung jawab dalam menjalankan piket. Selain itu, pihak sekolah juga mendatangkan praktisi lingkungan yang telah sukses melakukan 3R seperti Umi Salamah.
Bahkan karya para siswa SMA IMBS tersebut, sudah dipasarkan dan memiliki peminat, “Jadi selain ramah lingkungan, hal ini juga menjadi kemandirian bernilai ekonomis untuk para siswa. Ketika waktu luang terbukti beberapa siswa semangat membuat bola-bola kresek untuk ditukar dengan cilok,” lanjut Umi.
Di samping itu, berbagai upaya dilakukan tim One Earth SMA IMBS agar para siswa LDII tergerak dan lebih peduli pada lingkungan, “Semoga kegiatan bertema From School for One Earth ini bisa memberi dampak positif bagi lingkungan. Ke depannya besar harapan kami limbah-limbah sampah yang setiap kubik dihasilkan dari SMA IMBS ini akan menurun sehingga mengurangi beban global warming dan bencana yang disebabkan oleh sampah,” harap Umi.
Selanjutnya, kegiatan ini akan dilakukan secara rutin dua kali dalam seminggu, setiap hari Kamis dan Jumat. Amir salah satu siswa LDII menyatakan antusias dengan kegiatan pengelolaan sampah tersebut, “Aku mau ngumpulin ah, supaya dapat cilok,” katanya sambil menyalakan lilin saat membuat bola-bola kresek.
Mengakhiri pelatihannya, Umi pun berpesan untuk menggerakkan pengumpulan sampah, “Anak-anak pelan-pelan diajak mengumpulkan sampah plastik ini saja dulu, berikutnya anak-anak akan paham pentingnya sampah yang lain,” pesan Umi Salamah optimis. (LINES DIY)