Sudah merupakan agenda rutin tahunan bagi DPD LDII Kabupaten Situbondo untuk menyelenggarakan Temu Silaturahim dan Halal bi Halal bersama beberapa elemen masyarakat. Kegiatan yang digelar setelah berakhirnya Idul Fitri tahun 2014 ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Agustus 2014 atau bertepatan dengan tanggal13 syawal 1435 H bertempat di Masjid Nurul Haq, Jl Anggrek Gg. X Situbondo.
Temu silaturahim semacam ini dimaksudkan sebagai wahana untuk saling bermaafan setelah berpuasa satu bulan penuh serta sebagai ajang untuk mempererat persaudaraan dan tali kekeluargaan di antara sesame warga.
Selain dihadiri oleh para Pimpinan Daerah LDII Kabupaten Situbondo beserta jajarannya, hadir pula Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Situbondo, beberapa tokoh pemerintahan dari Komando Distrik Militer 0823 Kabupaten Situbondo dan para pimpinan Organisasi Kemasyarakatan di Kabupaten Situbondo serta warga setempat.
Dalam sambutan pembuka, Ketua LDII Kabupaten Situbondo, H. AgusTriono, M.Pd menyampaikan bahwa setelah menjalani ibadah puasa Ramadan selama sebulan penuh yang diiringi dengan ibadah lainnya seperti sholat tarawih, tadarus Alquran, i’tikaf dan mencari lailatul qodar, serta menuanaikan zakat fitrah.
Menurut Agus Triono, apabila ibadah dilandasi dengan sepenuh iman sesuai dengan tuntunan Islam, maka Allah pasti akan memberikan maghfirah dan peningkatan ketaqwaan. Dan akan semakin sempurna apabila dilanjutkan dengan menjalin silaturahim dan saling membuka pintu maaf bagi sesamanya, agar tercipta kerukunan, kekompakan, dan rasa kasih sayang.
Hadir sebagai penceramah dalam temu silaturahim ini, KHR. Achmad Azaim Ibrahimy, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo. Dalam tausiahnya tokoh karismatik yang dikenal sebagai pemersatu umat di Kabupaten Situbondo ini menjelaskan, bahwa apabila dirunut maka guru sepuh atau ulama yang jadi panutan di LDII dengan para guru di pondok pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo dahulu berasal dari guru yang sama, atau dapat disebut sebagai tunggal guru di kala belajar di Makkah Al Mukarromah, maka perlu adanya penyamaan komitmen untuk memberikan nuansa dakwah bagi umat.
Lebih lanjut dalam tausiahnya ia menyampaikan, sudah waktunya bagi umat Islam agar makin meningkatkan nilai-nilai kesatuan dan persatuan, serta mengurangi berbagai bentuk perpecahan. Perbedaan yang ada di antara umat tidak perlu dipermasalahkan karena hal tersebut merupakan itilaf yang pasti akan ada dalam kehidupan.
“Sebagai muslim tidak perlu lagi saling mempersoalkan satu sama lainnya. Justru sesama orang Islam satu sama lain adalah ibarat satu tubuh, jika salah satu anggota tubuh merasa sakit, maka seluruh tubuh akan ikut merasakan sakit dan tidak bisa tidur. Maka umat Islam supaya saling mengasihi dan mencintai,” ujar KHR Achmad.
Kepada para pengurus LDII, juru dakwah yang tidak pernah lepas dari sorbannya inimenambahkan, LDII sebagai lembaga dakwah, sesuai namanya maka supaya terus bersemangat untuk berdakwah sebagi bagian dari amanah dari Allah untuk menyiarkan kebenaran agama dilandasi dengan cara yang menyejukkan hati, menyenangkan sehingga bisa menjadi pencerahan pagi umat.
Di akhir ceramahnya KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy menyampaikan pula bahwa dalam konsep mematuhi perintah agama, umat Islam supaya melaksanakannya dengan sabar, sebab tanpa sabar maka tidak bisa melaksakan salat, tidak mampu membayar zakat, tidak mampu mengerjakan puasa, tidak kuasa melaksanakan haji bahkan tidak bisa bersyahadat. Maka oleh karenanya semua kepatuhan dalam ibadah itu harus disertai dengan sabar dan hati yang ikhlas.