Pontianak (28/12). Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Polda Kalimantan Barat (Kalbar) bersama DPW LDII Kalbar menggelar bakti kesehatan dan sosialisasi pencegahan stunting, sekaligus pemeriksaan kesehatan pada Sabtu (24/12).
Kabid Dokkes Polda Kalbar Kombes Pol drg. Waloejo Noegroho menyampaikan, sosialisasi itu sebagai upaya penurunan stunting sesuai instruksi Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Pusdokkes Polri).
Penurunan angka stunting, lanjut dia telah menjadi program pemerintah secara nasional, maka TNI/Polri berkewajiban menyukseskan sebagaimana saat pandemi Covid-19. “Saat pandemi covid 19, TNI/Poli mampu membantu pemerintah, maka pada program ini, kami akan melakukan hal yang sama,” tambahnya.
Waloejo mengapresiasi LDII Kalbar yang menjalin kerja sama dengan Polri untuk mendukung program pemerintah. “Kami berterima kasih kepada LDII, dan termasuk yang mengawali untuk kerjasama penyuluhan program pencegahan stunting,” kata dia.
Ketua DPW LDII Kalbar, mengatakan kerja sama sosial kemasyarakatan tersebut, merupakan yang kesekian kalinya dengan Bidokkes Polda. “Jika sebelumnya ada acara sunatan massal, kali ini kami diedukasi tentang pencegahan stunting. Apalagi ini salah satu langkah dalam rangka menyiapkan regenerasi yang unggul menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Ia menegaskan, secara aktif terus melakukan penyuluhan tersebut dengan lembaga lain. “Pencegahan stunting sangat penting dan sudah menjadi program pemerintah secara nasional, maka LDII akan membantu ikut melakukan sosialisasi secara luas hingga ke tingkat kelurahan. Untuk penanganan stunting, dengan menggandeng lembaga pemerintah atau swasta,” katanya.
Target sosialisasi, ia menambahkan, terutama kelompok usia nikah dan pra nikah yang harus diedukasi tentang pentingnya pencegahan stunting. “Harapannya pada kelompok ini telah mengenal gejala, dan langkah-langkah penanganan, sehingga angka stunting bisa diturunkan,” imbuhnya.
Sementara itu, pemateri dari Bidokkes Polda Kalbar dr. Mizwar mengatakan, upaya yang dapat dilakukan untuk menekan angka stunting antara lain pemberian ASI eksklusif, pemenuhan asupan gizi, perawatan kesehatan dan MCK, serta air bersih.
“Penurunan stunting dapat dilakukan sebelum bayi lahir. Tidak hanya itu, sosialisasi juga diberikan saat pelayanan kesehatan Ibu hamil. Kemudian, memantau perkembangan anak balita, serta pendampingan lesehatan reproduksi calon pasangan pengantin dan pasangan usia subur,” ujarnya.
Selain itu, Biddokes Polda Kalbar juga menyerahkan bantuan 30 paket pendidikan kepada anak dhuafa, dalam acara Kreasi Anak Sholeh di Pesantren Al Muqorrobun Pontianak. Setelah sosialisasi, juga dibuka pemeriksaan kesehatan dan pengobatan secara gratis.