Jakarta (8/7). Timnas U-16 Indonesia berhasil mengunci juara ketiga pada Piala AFF U-16 dengan mengalah Vietnam dengan skor telak 5-0, di Stadion Manahan, Solo pada Rabu, (3/7). Menanggapi hal itu, Anggota Departemen Pemuda, Kepanduan, Olahraga, Seni dan Budaya (PKOSB) DPP LDII Heriyana Kurniawan mengapresiasi perjuangan Timnas muda Indonesia.
“Kami melihat Garuda Muda ini memiliki team work yang baik, sehingga bisa bekerja sama antar lini. Selain itu, mereka juga memiliki skill dan teknik indivudu yang bagus serta mempunyai stamina di atas rata-rata,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal Forum Sepak Bola Generasi Indonesia (FORSGI) itu mengatakan, pemerintah melalui PSSI harus menitikberatkan pengembangan sepak bola usia dini. Tentu, dengan melibatkan Sekolah Sepak Bola (SSB) dan pemerhati sepak bola agar bertumbuh dari grassroot dan terbentuklah industri sepak bola. Sebab, menurutnya, perhatian itu tidak ditunjukkan serius oleh PSSI.
“Pengembangan usia grassroot dan usia muda dengan biaya mandiri sudah merata di tanah air dan jam kejuaraan, festival dan kompetisi sudah baik. Federasi sepak bola (PSSI) tidak fokus dalam usia dini dan usia muda. Sedangkan, elite pro jadi ajang bisnis, biaya mahal dan korbannya para orang tua yang tidak mampu secara finansial dan kalah bersaing,” ujarnya.
Mantan pemain PSB Bogor itu berharap, talenta Garuda Muda tidak kalah dengan pemain-pemain Eropa. Usai Piala AFF, skuat asuhan Nova Arianto akan kembali mempersiapkan diri untuk menghadapi Kualifikasi Piala AFC U-17 2025.
Pria yang akrab disapa Coach Heri itu mengungkapkan, Daniel Alfrido dan kolega berpeluang besar untuk lolos di ajang bergengsi Asia itu. “Pengalaman saya 2011 membawa tim ke Swedia dalam Piala Gothia Cup, pemain usia dini dan usia muda tidak kalah oleh pemain Eropa,” ujarnya. Untuk lolos AFC, Indonesia peluang besar untuk materi pemain yang sekarang, asal manajemen, kepelatihan dan tim jangan diganggu dan pemain fokus.
Sementara itu, orangtua Daniel Alfrido, Dodok Anang Zuanto, mengaku bangga dengan kerja keras anaknya dan tim yang dikepalai Nova Arianto itu. Terlebih, dalam parta pamungkas itu, putra kesayangannya berhasil mencetak dua gol.
“Alhamdulillah masih diberi rezeki juara ketiga, karena target pelatih, anak-anak bisa berkembang. Selain itu, kemampuan individu dan tim juga semakin meningkat. Target yang diharapkan mereka bisa lolos kualifikasi Piala AFC U-17 Bulan Oktober mendatang,” ujar mantan pemain Deltras Sidoarjo itu.
Ia berharap, Timnas muda jangan berpuas diri dengan ueforia yang berlebih. Karena target ke depan semakin ketat dan berat. Mereka harus fokus latihan, konsisten dan disiplin. “Saya berpesan supaya selalu berlatih dengan keras, fokus, konsisten dan disiplin. Bisa mengurangi kegiatan yang tidak perlu seperti bermain gawai, begadang, dan merokok. Karena prestasi itu membutuhkan dedikasi yang tinggi, perjuangan yang berat dan meninggalkan masa bermain,” ujarnya.