Kediri (18/4). Untuk merawat kebersamaan dan menjaga toleransi di Kota Kediri, PJ Wali Kota Zanariah dan jajarannya menggelar Safari Idul Fitri 1445 H. Mereka mengunjungi para ulama dan pengasuh pondok pesantren (Ponpes) di Kota Kediri, pada Rabu siang (17/4).
“Selain Ponpes Wali Barokah Kota Kediri, kami juga berkunjung ke beberapa ppondok-pondok pesantren lainnya. Alhamdulillah kegiatan silaturahim Idul Fitri 1445 H dan halal bi halal berjalan dengan lancar,” kata Zanariah,
Menurutnya, toleransi di Kota Kediri sudah sangat baik, tapi harus lebih ditingkatkan ke depannya. Kota Kediri sempat berhasil mempertahankan kedudukannya menjadi 10 besar Kota Paling Toleran di Indonesia menurut SETARA Institute berdasarkan penilaian Indeks Kota Toleran (IKT) 2023.
“Sebelumnya di peringkat 5, kini Kota Kediri ada di peringkat 7 se-Indonesia. Walaupun peringkatnya turun, namun perolehan nilainya naik dari 5,850 menjadi 6,073,” imbuhnya.
Ia berharap indeks tersebut bisa terus naik, dengan bantuan dan dukungan masyarakat serta doa para kyai agar Kota Kediri tetap aman, lancar, tidak ada konflik. Apalagi, pada November 2024 akan ada perhelatan demokrasi lagi, berupa Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) khususnya Pilgub dan Pilwali di Kota Kediri, Jawa Timur.
“Tolong teman-teman media juga ikut berperan membantu pemerintah dan masyarakat dalam menyampaikan informasi yang positif dan produktif, tidak lagi share informasi yang provokatif dan destruktif,” pungkas Zanariah.
Sementara itu Ketua Ponpes Wali Barokah Kota Kediri KH Sunarto menuturkan, untuk merawat kebersamaan selama ini sudah terjalin baik, sehingga dengan kebersamaan itu maka terbangunlah saling pengertian antara satu dengan yang lain.
“Tugas-tugas khususnya kami yang berada di pondok pesantren ini bisa juga dipahami oleh instansi terkait sehingga dalam pelaksanaanya insya Allah lebih lancar lagi,” kata KH Sunarto.
Ia berharap, setelah menjalani puasa pada bulan Ramadan, masyarakat bisa terus menjalankan sikap kesabaran dan menjauhi perkataan yang tidak baik, “Sehinga Kota Kediri menjadi kondusif ini, karena warganya bisa menahan diri untuk mengeluarkan kata-kata yang menyinggung perasaan orang lain,” tambahnya.
Kerukunan dan kebersamaan itu hanya bisa dibangun, dengan saling pengertian. Kemudian yang tidak kalah penting juga dibiasakan untuk bertutur kata yang baik, saling menghargai dan saling mengormati satu dengan yang lain, “Itulah hakikatnya dari toleransi yang selama dikembangkan di Kota Kediri,” tegas KH Sunarto.
Dalam kesempatan itu hadir pula Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, Dandim 0809 Kediri Letkol Inf Aris Setiawan, Kepala Kejaksaan Negeri Kediri Andi Mirnawaty, Ketua Pengadilan Negeri Kediri Maulia Martwenty, Danbrigif 16 Wira Yudha Letkol Inf Taufik Ismail, Danyonif 521 Mayor Inf Rahadyan Surya Murdata, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Kemenag Kota Kediri, para Asisten Sekretariat Daerah, dan Kepala OPD terkait, serta Lurah Burengan dan Banjaran. (Mzda)
Mantab kota kediri jaga toleransi beragama, 💪
Lanjutkan semangat terus warga LDII Bangun bangsa indonesia maju.dengan jaga toleransi.mantap
Lewat saling menghargai dan menghormati sesama ummat dlm bingkai kebhinekaan, semoga Alloh paring NKRI tetap utuh tangguh tumbuh dan barokah.
Alhamdulillah smg Alloh SWT memudahkan segala urusan dan masyarakat semakin kuat persaudaraannya..aamiin yra
❤ lddi 👍👍👍
Lanjut, semoga Alloh memberikan kemudahan keselamatan dan kebarokahan
Semoga tambah aman selamat lancar dan barokah
Selamat diberikan aman selamat lancar dan barokah
Barokalloh
Alhamdulillah semoga ponpes wali barokah kota Kediri semakin bermanfaat utk masyarakat
Tetap berbudi luhur.. Luhuring budi
Untuk menjadi warga negara yg baik
Is the best, mantap lah👌👍👍👍