Payakumbuh (18/04). DPW LDII Sumatera Barat (Sumbar) mengadakan kembali menyosialisasikan dan mengevaluasi program jurnalistik dan ICT. Kegiatan ini merupakan yang kedua kalinya, yang sebelumnya dilakukan di Sawahlunto.
Hal ini merupakan wujud keseriusan DPW LDII Sumbar dalam menjalankan program yang telah dibuat, selain mengadakan Diklat Juranalistik dan ICT bulan Februari lalu, evaluasi dan sosialisasi gencar dilaksanakan di Kota/Kabupaten yang tersebar di Sumatera Barat.
Kegiatan yang dilaksakan di Gedung Serba Guna Al-Hikmah yang terletak di Kompleks Madina, Payakumbuh ini, dihadiri Ketua DPW LDII Sumatera Barat Prof. H. Jamsari, M.P. Acara ini diikuti oleh 80 orang peserta yang terdiri dari pengurus DPD Kota/Kabupaten beserta TIM ICT.
Jamsari menyampaikan bahwa seluruh TIM ICT dituntut untuk bersifat professional, namun juga harus memiliki kepahaman yang ganda, maksudnya seorang individu tidak boleh berputus asa dalam menjalankan program ini dan juga harus memiliki kesabaran yang tinggi dan selalu bertawakal kepada Allah SWT. Selalu mendekatkan diri Kepada Allah melalui salat, doa, ibadah sunah, niscaya Allah akan membatu di setiap permasalahan atau kendala yang dihadapi.
“Program yang kita jalankan ini merupakan suatu perjuangan fisabilillah, karena melalui media sosial kita menyampaiakan seruan untuk kebaikan dengan kata lain kita menolong agama Allah,” ujar Jamsari.
Di akhir sambutan Jamsari mengingatkan kepada seluruh Pengrus DPD Kota/Kabupaten berserta TIM ICT-nya agar selalu meng-update beritanya. “Tidak semua tempat baik itu di kota/kabupaten memiliki SDM yang mencukupi atau menghuni, namu jika semua ini diniati dengan niat fi sabililah insya Allah, bisa.” Ujar Jamsari.
Salah satu Wakil Sekretaris DPW LDII Sumatera Barat, Mario Sofia Nasution, M.Hum menyampaikan materi mengenai jurnalistik. “Suatu berita harus memiliki nilai-nilai yang sangat penting, yaitu : cepat, nyata, penting dan menarik,”ungkap Mario.
Mario juga menjelaskan bahwa suatu berita harus mengandung unsur 5w+1H, What (apa yang terjadi), Where (dimana terjadinya), When (kapan kejadian itu terjadi), Who (siapa yang terlibat), Why (kenapa bisa terjadi) dan How (bagaimana itu bisa terjadi), yang terpenting seorang jurnalis harus mengetahui teknis pembuatan informasi atau berita terangkum dalam konsep proses pembuatan berita (news processing), meliputi: perencanaan berita, pengumpulan bahan berita, penulisan naskah, dan penyuntingan naskah.
Agung Novrianto, S.E. merupakan salah satu koordinator ICT Sumbar menyampaikan materi seputar ICT. Dia menjelaskan peran dan fungsi ICT agar dapat digunakan untuk berdakwah. Agung mengajak agar semua orang rajin membaca, karena dengan membaca akan menambah kosa kata yang kata dimiliki, sehingga mudah dalam menyusun kata perkata menjadi suatu kalimat.
“Amati, tiru, dan modifikasi suatu berita yang telah ada, inilah cara yang dilakukan jika terkedala dalam menyusun kata-kata pada suatu berita, namun harus diingat jangan sampai copy-paste,” ungkap Agung.
Agung menyampaikan bahwa foto merupakan bukti nyata suatu kejadian, maka dari itu foto sangat penting dicantumkan pada suatu berita yang akan kita posting. Menurutnya ada berapa website LDII yang berada di kota/kabupaten yang belum memasang logo pada situsnya, dia menegasakan bahwa Logo merupakan identitas suatu organisasi.
Agung berpesan, bagi seluruh tim ICT artikel yang diposting tidak harus selamanya bertemakan dakwah, tema lain seperti kesehatan, pendidikan, perkonomian dan pertanian juga boleh diposting diinternet. Maka dari itu TIM ICT harus lebih bisa mendekatkan diri dengan para cendikiawan, dokter, tokoh-tokoh pemerintah agar kita memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. (agl)