JEDAH- Meski sudah dilakukan pembongkaran sebelumnya, ratusan jerigen berisi air zamzam tetap saja coba diselundupkan oleh para jamaah haji. Kali ini, 159 koli air zamzam yang total beratnya mencapai 929 liter disembunyikan oleh sejumlah jamaah haji asal Kloter Solo 63, 64, dan 67. Ratusan liter zamzam dalam jerigen dan botol air mineral yang terbungkus rapi dan dimasukkan dalam koper ditemukan petugas Misi Haji Indonesia ketika barang bawaan jamaah diperiksa ulang menjelang kepulangan ke Tanah Air di hotel tarnsit di Jedah. Sebelumnya, ketika di Madinah, koper-koper mereka sebenarnya sudah diperiksa dan zamzam telah dikeluarkan. Tidak diketahui pasti kapan air zamzam itu kembali bisa masuk ke koper.
Sesuai aturan penerbangan internasional, jamaah dilarang membawa benda cair dalam koper atau tas tenteng. Selain itu, jamaah haji juga sudah mendapatkan jatah zamzam yang diangkut khusus oleh maskapai penerbangan carter. Jamaah yang terbang dengan Garuda Indonesia menerima jatah lima liter, sementara yang naik Saudi Airlines mendapat 10 liter. Jamaah asal Embarkasi Solo terbang dengan maskapai Garuda Indonesia sehingga jatah zamzam yang mereka dapatkan pun lima liter per orang.
Sekretaris Misi Haji Indonesia Daker Jedah, Nur Alya Fitra, menjelaskan, membawa benda cair termasuk zamzam, dalam koper membahayakan penerbangan. Air biasanya akan merembes karena beban tumpukan koper. Rembesan air dikhawatirkan mengganggu sistem elektrifikasi dan komunikasi pesawat.
“Kami berulang-ulang mengingatkan jamaah agar tidak memasukan zamzam ke dalam koper demi keselamatan mereka juga. Tapi agaknya, ada jamaah yang tidak menghiraukan,” kata Fitra. Petugas Misi Haji pun harus bekerja ekstra membongkar koper jamaah untuk mengeluarkan zamzam tersebut. Sebab jika sudah masuk Imigrasi Bandara dan masih ada zamzam, koper akan ditahan.
“Untungnya kami bisa cepat membongkar isi koper-koper itu sehingga tetap bisa diangkut bersamaan dengan pemilik dalam satu pesawat. Kalau terlambat, koper-koper itu pasti diperintahkan ditinggal di bandara oleh petugas Imigrasi Saudi,” tambah Fitra. Kepala Layanan Transportasi Misi Haji Indonesia, Edayanti Dasril, mengatakan ditemukan 46 koli air zamzam di Kloter Solo 63 seberat sekitar 200 kilogram, 32 koli di Solo 64 seberat 190 liter, dan 81 koli di Kloter 67 seberat 539 kilogram. Di Kloter Solo 65 dan 66 juga ditemukan barang yang sama, namun Dasril tak tahu persis jumlahnya.
Sebelumnya, 839 liter zamzam juga ditemukan di dalam tas-tas jinjing milik jamaah haji yang terbang dengan Saudi Airlines. Selain itu, ditemukan juga 236 koper milik jamaah Kloter 01 Surabaya yang juga diisi zamzam. Koper milik jamaah Surabaya ini terpaksa diterbangkan tidak bersamaan dengan pemilik karena pembongkaran tidak selesai hingga jam pemberangkatan pesawat. (Dep. KIM DPP LDII)