Jakarta (31/08) – Kantor staf khusus Presiden RI Joko Widodo bidang ekonomi (Rabu, 19/08/2020) yang dipimpin Dr. Arif Budimanta menggelar diskusi terbatas melalui daring dengan beberapa organisasi kemasyarakatan.
Ormas yang berkesempatan diundang dalam acara tersebut antara lain LDII, Konferensi Wali Gereja Indonesia, Al Khayrat dan Gerakan Nasionalis Kebangsaan Rakyat Indonesia. Diskusi terbatas ini bertujuan mencari pandangan dan masukan komunitas keagamaan tentang kehidupan ekonomi di masa pandemi Covid19, terutama agenda pemulihan ekonomi dan penanganan Covid19.
Dalam pertemuan itu DPP LDII diwakili Wakil Sekretaris DPP LDII Rioberto Sidauruk dan dari Departemen Ekonomi dan Pemberdayaan Masyakarat, Ari Wibisono.
Rioberto memaparkan langkah internal yang sudah dan akan diambil DPP LDII dalam membantu ketahanan ekonomi dan kesehatan anggota/umatnya, adalah melalui konsistensi kembali pada pembukaan UUD 1945 dan tinjauan macro analysis yang berpengaruh pada micro analysis.
“Sebelum kemerdekaan, Ormas punya andil penting dalam sumbangsih ekonomi untuk kemerdekaan. Saat ini terjadi masalah, perusaahan tutup yang berakibat pengangguran akan diketahui melalui terbangunnya data center, oleh karena itu membangun internal market dan dilanjutkan dengan membangun internal supply chain menjadi program kerja LDII pada masa pandemik untuk identifikasi strategis bidang ekonomi,” ujar Rio.
Sementara Ari Wibisono memaparkan DPP LDII mendorong ekonomi digital dilaksanakan oleh warganya. Dengan cara meningkatkan pelatihan digital marketing melalui platform www.pikub.com, sebuah situs market place milik LDII untuk warganya.
“Saat ini sektor ekonomi digital merupakan jalan untuk peningkatan pendapatan ekonomi umat, dilakukan secara daring dan mengindari dari pertemuan langsung guna peran serta memutus rantai penyerbaran Covid-19,” ujar Ari Wibisono.
Pada akhir diskusi Stafsus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta menutup dengan kesimpulan bahwa organisasi keagamaan punya sejarah panjang dalam kemerdekaan Indonesia dan perannya hingga saat ini dirasakan oleh komponen bangsa. “Paparan ormas keagamaan yang telah disampaikan oleh LDII, KWI, Al Khairat sudah sejalan dengan Program Presiden RI yaitu pembangunan ekonomi dimulai dari grassroot,” ujar Arif Budimanta menutup diskusi. (R10)