Natar – Gubernur Lampung yang diwakili oleh Sekretaris DPRD Lampung Kherlani, S.E., M.M membuka secara resmi pelaksanaan TTPD (Temu Penegak Pandega Daerah) Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN) Lampung.
Acara ini digelar di Bumi Perkemahan Pondok Pesantren Nurul Huda, Desa Pemanggilan, Kecamatan Natar pada 26-28 Januari 2018 dengan melibatkan 378 orang utusan Cabang dan Gudep Sako SPN se-Lampung.
“Saya memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Temu Penegak Pandega Daerah Sako SPN. Dengan diadakannya acara tersebut, berarti ikut serta dalam meningkatkan sumber daya manusia yang ada di Provinsi Lampung,” ujar Ridho yang dibacakan oleh Kherlani.
“Untuk para peserta agar tetap memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotika, taat hukum, menjunjung nilai-nilai luhur bangsa dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga serta membangun Negara mengamalkan pancasila serta melestarikan lingkungan hidup,” pesan Ridho.
Ketua DPP LDII sekaligus Mabinas Sako SPN Kak Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc dalam sambutannya mengungkapkan bahwa sebentar lagi pada tahun 2025-2045 Indonesia akan menghadapai sebuah masa yang disebut bonus demografi. Dimana usia produktif jumlahnya dua kali lipat dibandingkan orang-orang yang sudah tidak produktif.
Artinya beban yang ditanggung usia produktif itu hanya setengah untuk menanggung kepentingan kesejahteraan masyarakat. “Dalam menghadapi bonus demografi yang akan datang, Kami berkomitmen untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang positif termasuk kegiatan Sako SPN ini, dimana kegiatan pramuka masih menjadi salah satu kegiatan yang sangat efektif didalam membina disiplin, kemandirian, kesetiakawanan dan membina moralitas generasi muda,” ujar Chris.
Drs. H. Heri Sensustadi selaku Pinsako SPN Daerah Lampung mengatakan kegiatan Pramuka Sako SPN ini berbasis masjid dan pesantren. Untuk itu tanda kecakapan khusus dan umum disesuaikan dengan kecakapan dalam hal beribadah.
“Temu Penegak dan Pandega Daerah ini laksanakan bertujuan untuk melatih para penegak dan pandega dalam meningkatkan kepahaman agama, keterampilan teknik kepramukaan, kemandirian, semangat juang, percaya diri, tabiat luhur, teknik berkomunikasi dan sekaligus meningkatkan persaudaraan dan solidaritas antar sesama,” ujar Heri. (Rizky Febri Saputra/Lines Lampung).