Jakarta (7/9). Yayasan PPG Pena Ilmu bekerja sama dengan Rodatama Satria Timur Jakarta menyelenggarakan kegiatan Coaching Clinic Basket kategori usia 6 hingga 17 tahun. Acara berlangsung di Lapangan Basket Komplek Puri Idaman, Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu (21/8).
Dalam acara tersebut, penyelenggara mengundang pemerhati basket Indonesia, Ary Sudarsono dan pemain Indonesia Basketball League (IBL) untuk memberikan materi coaching clinic. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai wadah pembinaan dan pengembangan karakter bagi generasi penerus (Generus) LDII, yang ingin menekuni olahraga basket. Harapannya, mereka yang berminat pada olahraga tersebut, bisa menjadi atlet basket profesional.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Yayasan Pena Ilmu, Ericko mengatakan kegiatan tersebut diselenggarakan untuk mengajak anak-anak beraktivitas di luar ruangan kembali, “Saat ini pandemi sudah mulai menurun dan anak-anak terutama yang usia SD sudah mulai tatap muka. Kemudian kami berinisiatif mengajak anak-anak berolahraga kembali dan mencoba memulai dengan bola basket,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ericko berharap generus LDII Jakarta Timur khususnya usia 6-17 tahun, antusias terhadap olahraga basket, “Kami akan bekerja sama dengan Rodatama Satria Timur Jakarta untuk latihan rutin di lapangan basket Puri Idaman ini,” pungkasnya. Ericko menambahkan, kegiatan coaching clinic akan dikembangkan bersama olahraga lain, seperti sepak bola, futsal, bulu tangkis, tenis meja dan lain-lain.
Senada dengan Ericko, pemerhati basket Indonesia, Ary Sudarsono menyampaikan rasa kagum dan mengapresiasi program kerja Yayasan PPG Pena Ilmu, “Kami mengharapkan, untuk coaching clinic jangan hanya basketnya saja, tapi makna dari main basket yang dikaitkan dengan kehidupan,” ujar Ary.
Selain itu, Ary juga menyampaikan untuk menjadi pemain basket profesional harus bisa tetap konsisten dan tekun, karena sudah semakin banyak persaingan. Ary menegaskan bermain basket tidak hanya untuk orang tinggi dan siapapun bisa bermain basket.
“Banyak tim di luar negeri baik yang pro maupun amatir, mereka juga memanfaatkan orang yang tidak begitu tinggi untuk bergabung di dalam timnya. Jadi olahraga basket adalah olahraga yang cocok untuk anak muda dan bagus juga untuk orang tua,” pungkas Ary.
Ary juga menyampaikan filosofi pentingnya bermain basket adalah sebuah tim yang baik bermain dengan lima orang, bertahan maupun menyerang. Dalam bermain tim tidak boleh bersifat individualis dan egois, “Inti sebenarnya adalah dengan basket kita belajar hidup bermasyarakat,” jelasnya.