Sleman (9/1). Malam tahun baru memiliki potensi terjadinya hal-hal yang tidak bermanfaat, bahkan menjurus pada kemaksiatan. Seperti konvoi di jalan raya, membakar petasan, pesta minuman keras, bahkan ada yang dilanjutkan dengan seks bebas.
Hal tersebut tentunya tidak dibenarkan oleh ajaran agama Islam. Untuk membentengi dari hal-hal tersebut, Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII Condongcatur menghelat “Pengajian Akhir Tahun (PAT)”. Acara tersebut diikuti ratusan pemuda LDII Condongcatur, pada Sabtu (31/12), melalui beberapa titik lokasi, di wilayah Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Di antaranya di Masjid Al-Barokah Pring Wulung diikuti 64 peserta, di Masjid Al-Mansyurin hadir 22 peserta. Di Bumi Perkemahan Jaka Garong hadir 94 peserta, di Aula Nurul Hikmah 44 peserta, dan di Masjid Al-Anhar 59 peserta, serta di Masjid Al-Muflikhun 68 peserta.
Ketua PAC LDII Condongcatur, H. Dalino mengungkapkan, selain pengajian, acara diisi nasihat agama, outbond, tukar kado, dan makan bersama. Ia menargetkan, pengajian akhir tahun menjadi momentum mengevaluasi diri. “Kebaikan apa yang telah dikerjakan di tahun 2022. Maka di tahun 2023 dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Selanjutnya kejelekan yang telah diperbuat di 2022, maka di tahun 2023 bisa diminimalisir, syukur-syukur bisa hilang sama sekali,” ujarnya.
Menanggapi pembinaan yang dilakukan LDII kepada para pemudanya, Pembina Majelis Taklim Nurul Hikmah Sigit Wahyudi bersyukur atas terselenggaranya acara tersebut. “Saya senang dengan antusias pemuda dan pemudi LDII untuk tidak terpengaruh dengan ajakan perayaan tahun baru yang tidak dibenarkan oleh agama,” ujarnya.
Usai acara, salah satu peserta PAT Aldan Maulana mengatakan, ia sangat bersyukur di akhir tahun ini pengurus LDII mengadakan pembinaan. “Selain kami lebih mengakrabkan diri sesama pemuda-pemudi, juga mendapatkan awarness yang lebih lagi mengenai ilmu agama daripada mengikuti kegiatan yang ada di luar,” tutupnya. (Akhyar/LINES CC).
jaga generasi muda kita, jaga bangsa