Indonesia memiliki keanekaragaman seni beladiri pencak silat yang sudah diwariskan secara turun temurun sejak abad ke-7. Sebagai perguruan pencak silat yang baru berdiri, Persinas ASAD lewat Pengurus Kota (Pengkot) Persinas ASAD Jakarta Selatan menghelat Turnamen Bina Insan Mulia (BIM) Open 3 sebagai bentuk silaturahim antar sesama perguruan pencak silat.
Turnamen yang dihelat selama dua hari dari Sabtu (28/4) dan Minggu (29/4) itu, diikuti oleh 1200 pesilat dari 46 perguruan. Bertempat di One Bell Park Mall Fatmawati, turnamen ini melombakan kategori tanding bela diri dan seni, dengan peserta dari usia SD, SMP, dan SMA.
Perhelatan itu dihadiri dan dibuka langsung oleh Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) DKI Jakarta, Biem Triani Benyamin. Dalam sambutannya, Biem sangat mengapresiasi Turnamen BIM Open 3. Menurut Biem, keanekaragaman seni beladiri Indonesia harus bisa dilestarikan. Untuk itu, kehadiran Turnamen ini bisa menjadi ajang pembinaan kepada perguruan-perguruan pencak silat.
“Saya lihat turnamen ini sangat diminati dan terbuka untuk perguruan mana saja. Untuk j pertandingannya harus fair dan harus jujur. Saya juga menilai, penyelenggaraan pertandingan ini cukup baik dengan peserta dari perguruan yang beragam,” ujarnya dalam sambutan.
Bagi IPSI DKI Jakarta, ada atlet pencak silat DKI Jakarta bisa menjuarai tingkat yang lebih besar merupakan kebanggaan. Muhamad Ied Bendahara IPSI DKI yang juga wakabid kemitraan KONI DKI sangat mendukung acara ini.
Menurutnya, turnamen pencak silat BIM Open 3 adalah momentum ajang pencarian bakat dan atlet prestasi cabang olahraga pencak silat. Ada target-target yang hendak diraih IPSI DKI Jakarta dalam menghadapi PON Papua 2020 mendatang.
“Kami dari IPSI DKI Jakarta sangat mendukung acara ini, bahkan sampai ada pesilat nasional di tingkat Perguruan Silat DKI Jakarta. Kita berupaya meraih juara umum pada PON Papua 2020, maka kegiatan ini harus dihidupkan karena memberikan dampak positif,” ujarnya.
Senada dengan pernyataan bendahara IPSI DKI, Sriyanto Ketua Pengkot Persinas ASAD Jakarta Selatan berharap turnamen ini bisa menghasilkan generasi pesilat yang tangguh dan tidak mudah digoyahkan.
“Anak muda jaman sekarang hendaknya bisa membela diri,mandiri dalam kehidupan sehari hari, berakhlaqul karimah, dan bisa menunjukan kepada publik sebagai generasi emas yang akan menjadi penerus bangsa kelak,” ujarnya.
Turnamen Ini kedepan akan terus dievaluasi dan ditindaklanjuti. Pengkot Persinas ASAD memiliki harapan besar agar turnamen selanjutnya bisa diadakan di tingkat Provinsi.(khoir/lines)