Nabire (9/4) Wakil Bupati Nabire Ismail Djamaluddin mengunjungi kediaman penjaga Mushola (Marbot) Al Mubin, Sulistiyono. Ia menjadi menjadi korban pembakaran rumah saat demo oleh masa yang melintas tepat di depan mushola.
Seperti diketahui, aksi demo yang mengatasnamakan Rakyat Peduli HAM Papua, yang terjadi pada Jumat,(5/4/2024), di Nabire, Papua Tengah, memicu kerusuhan. Aparat kepolisian berhasil meredakan suasana sehingga Nabire aman dan kondusif.
“Kami berkunjung ini, secara spontanitas, bentuk kepedulian kami terhadap bapak Sulistiyono yang menjadi korban. Rumahnya yang berada tepat di depan Mushola Al Mubin dibakar oleh massa demonstran. Semoga korban diberikan kesabaran,” ucap Ismail Djamaluddin yang didampingi para tokoh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan LDII.
Ia mengharapkan, di masa depan apabila ada aksi unjuk rasa lainnya, kerusuhan yang disertai pembakaran tidak terulang kembali, “Jika ada aksi damai, semoga aksinya benar benar damai dan tidak merugikan orang lain,” tuturnya.
Mewakili Pemerintah Kabupaten, ia merasa prihatin atas kejadian ini. Ia juga berharap peristiwa kerusuhan seperti ini tidak terulang lagi, “Dan toleransi antarumat beragama terus dijaga, jangan lagi ada pembakaran dan lain sebagainya, semoga ini menjadi yang terakhir,” harap Ismail.
Pemerintah Kabupaten Nabire, menurutnya siap membantu membangun kembali rumah marbot Mushola Al Mubin berlokasi di KPR Wadio Kelurahan Bumiwonorejo.
Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Nabire, Pdt. Junus Mbaubedari mengemukakan, aksi pembakaran rumah ibadah dan warga sama sekali tidak mencerminkan toleransi umat beragama, dan semoga hal ini tidak terjadi lagi.
“Kami dari FKUB, mengharapkan agar ke depan apabila melakukan aksi demo lagi, semoga dilakukan dengan terhormat dan tidak anarkis, karena kita hidup ini beragama dan saling toleransi, menjaga kerukunan umat beragama,” jelasnya.
Senada dengan Junus, Ketua DPW LDII Papya Tengah Nuryadi mengimbau umat Islam agar tidak terpancing ataupun terprovokasi. Sehingga turut bertindak tidak terpuji. Menurutnya, kebhinnekaan di Papua Tengah harus tetap dijaga, dengan bergotong-royong menjaga kerukunan dan kemanan Kota Nabire. (Afd)
mudah2an papua aslbb
Semoga Papua bisa aman dan damai dibawah naungan NKRI