“Buku nikah palsu itu bukan wilayah kami, jadi penanganannya kami serahkan ke Konsulat Jenderal di Jedah. Kami hanya mengurusi masalah haji,” ujar Kepala Misi Haji Indonesia Daerah Kerja Madinah, Ahmad Jauhari Chariri, kemarin. JBZ dijebak oleh tim keamanan Misi Haji Indonesia yang dipimpin Letkol (Mar) Payumi Abdul Aziz, Rabu (3/10) lalu, dengan cara “mengumpankan” Abdul Kholik Taufiqurrahman dan Muhammad Rizal. Kholik dan Rizal adalah dua calhaj asal Embarkasi Surabaya yang dititipi buku tersebut.
Kholik diamankan oleh petugas Imigrasi Bandara Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz Madinah pada 30 September lalu. Awalnya petugas imigrasi menyangka dia membawa ratusan paspor palsu. Oleh pihak Imigrasi Madinah, Kholik kemudian diserahkan ke Misi Haji Indonesia. Dari penelusuran, tim keamanan kemudian menangkap juga Rizal di pondokannya. Dari tangan dua calhaj tersebut, diamankan 600 pasang buku nikah palsu.
Ahmad Jauhari menduga, surat nikah palsu itu diperjualbelikan ke para TKI di Arab Saudi guna menyiasati ketatnya penerapan hukum Islam. Polisi syariah Saudi memang sering melakukan razia. Jika ada pasangan tidak sah tertangkap melakukan perzinaan, maka akan dirajam tanpa ampun.
“Kalau mereka pegang buku nikah kan tidak kena razia. Polisi Saudi tidak tahu (buku) itu palsu atau tidak,” kata Jauhari.
Kholik dan Rizal diduga merupakan bagian dari jaringan “Udin” yang dibongkar oleh Polrestabes Surabaya. Jaringan pemalsu buku nikah itu terbongkar berkat penangkapan Bukari Ali Rizal (40), calhaj asal Pamekasan, di Bandara Juanda Surabaya beberapa waktu lalu. Dari pemeriksaan terhadap Bukari, Polrestabes Surabaya memperoleh nama Hj Saimah, yang menitipkan buku ke Bukari, Kholik, dan Rizal, untuk diberikan ke “Udin” di Madinah.
Kanit Kejahatan Umum (Jatanum) Polrestabes Surabaya, Iptu MS Fery, ketika dihubungi menjelaskan, Saimah ditangkap pada 2 Oktober setelah sempat melarikan diri dari rumahnya di pamekasan.
Kepada polisi, Saimah mengaku diperintah oleh Udin untuk mencari perantara yang bersedia
mengantarkan buku nikah palsu itu ke Arab Saudi. “Dugaan kami, Udin inilah otak sindikat buku nikah palsu itu,” tegas Fery. Menurut Fery, jika tak segera tertangkap, Udin akan segera dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO) TKI di Arab Saudi.Dia juga menegaskan bahwa dua calhaj asal Pamekasan yang tertangkap membawa 600 buku nikah di Madinah, Abdul Kholik Taufiqurrahman dan Muhammad Rizal, adalah bagian jaringan Udin. (Dep. KIM DPP LDII)