Jakarta (18/6). PAC LDII Andara bersama PAC LDII Kembangan Jakarta Barat menggelar anjangsana bertema “Pandangan Pertama”. Kegiatan tersebut berlangsung di Masjid Baitul Faqih, Kawasan Yayasan Bina Insan Karimah, Jakarta Selatan, pada 1-2 Juni 2024.
Dewan Penasihat (Wanhat) PAC Kembangan Djoko Agus Santo menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk membina generasi penerus LDII untuk tetap rukun dengan tidak meninggalkan ibadah. “Meskipun masih muda tapi sudah memiliki rasa untuk mengutamakan ibadah daripada urusan dunianya. Mereka sanggup meninggalkan kesibukannya sehingga acara ini bisa berjalan sukses,” ujar Djoko saat penutupan Anjangsana.
Djoko menambahkan, acara tersebut jangan sampai berhenti pada pertemuan pertama, namun ada kesinambungan pertemuan selanjutnya. Harapannya dapat mempererat tali silaturahim persaudaraan dan membangun hubungan yang lebih baik. Dia mengajak generasi muda LDII khususnya PAC LDII Andara dan Kembangan untuk berperan aktif dan mengevaluasi diri.
Selain itu, generasi muda diharapkan mampu menciptakan kegiatan berkualitas dengan menyusun agenda yang lebih beragam dan menarik. “Kalau mereka tidak berkumpul kembali dan tidak ada kelanjutannya ibaratnya seperti pohon yang tidak ada buahnya, target pun belum terpenuhi dengan sekali kegiatan, harus ada program berkelanjutan,” ujar Djoko.
Dalam kesempatan yang sama, Pembina Yayasan Bina Insan Karimah Muhammad Sularno mengapresiasi kegiatan Anjangsana itu. Ia berharap, kegiatan itu menjadikan generasi muda selalu aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan positif yang memperkuat komunitas.
Tak hanya itu, mereka harus mampu mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik. “Bentuk upaya LDII dengan menggaungkan 29 karakter yaitu berharap bahwa mereka mempunyai karakter luhur, ilmu yang bermanfaat dan kemandirian,” ujar Sularno.
Sementara, salah satu peserta anjangsana yang hadir dalam kegiatan itu, Alfiani Sabillah, mengaku Generasi Muda LDII sangat kreatif dengan menciptakan ide-ide baru sehingga acara lebih menarik, “Setelah acara ini mungkin perlu diperbanyak pertemuan antar generus LDII di berbagai daerah. Dengan pengemasan kegiatannya juga dibuat lebih interaktif lagi dan representatif,” ujar Fani.
Senada dengan Fani, Fachreza Rijal salah satu panitia acara mengungkapkan, Generus LDII memiliki potensi yang bagus dan perlu wadah untuk mengekspresikan dan mengekspos hal tersebut, “Sangat menyenangkan bisa lebih mengenal dengan saudara LDII lainnya. Kedepannya bisa berganti suasana tidak hanya di masjid, misalnya di tempat yang bernuansa alam,” ucap Rijal.
Kegiatan Anjangsana itu dihadiri oleh 100 peserta usia 21 tahun ke atas, selama dua hari diisi dengan tadarus Alquran, nasihat agama, tantangan membuat ulang foto, games perkenalan maupun pos ke pos. Tak hanya itu, keakraban itu diisi senam bersama, serta pertukaran cinderamata dengan didampingi beberapa pembina, sebagai bentuk dukungan dan perhatian yang besar terhadap kegiatan generasi muda LDII.