Kediri (13/11). Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah kembali meraih penghargaan “Pesantren Sehat”. Penghargaan tersebut diberikan Dinas Kesehatan Kota Kediri saat memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60.
Pemberian penghargaan dilaksanakan dalam acara “Sarasehan Tenaga Kesehatan Berprestasi” di Hotel Lotus Garden, Kota Kediri, Senin pagi (11/11). Wakil Ketua Ponpes Wali Barokah Agus DS, mengungkapkan, penilaian lomba Pesantren Sehat sudah dilakukan sejak awal Oktober lalu.
Menurutnya, tim yang terjun ke pondok-pondok pesantren terdiri dari Dinas Kesahatan, Kesra Pemkot, Kemenag, dan FKUB. Ia mengaku bangga atas raihan yang telah dicapai. Tentu hal tersebut tak lepas dari bimbingan dan pendampingan kesehatan yang telah dilakukan oleh Dinkes melalui Puskesmas Pesantren II.
“Semoga pencapaian ini dapat menginspirasi pesantren-pesantren lain untuk bisa berbuat yang lebih baik di masa yang akan datang,” katanya usai menerima piala dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, Muhammad Fajri Mubasyir.
Menurut Fajri, acara ini menjadi salah satu rangkaian dari kegiatan untuk memperingati HKN ke-60 yang jatuh pada 12 November 2024. Tujuannya untuk mengapresiasi kerja para tenaga kesehatan sekaligus memotivasi mereka dalam bekerja. Agar terus meningkatkan pengabdian mereka di pondok-pondok pesantren.
Sebanyak 200-an peserta yang berasal dari seluruh tenaga kesehatan di Kota Kediri hadir dalam acara tersebut. Mereka utusan dari rumah sakit, Puskesmas, klinik Kesehatan, sekolah, pesantren, dan ormas.
Pada kesempatan itu, Pj Wali Kota Kediri Zanariah dalam sambutannya, mengapresiasi peran tenaga kesehatan (Nakes) karena menjalani profesi mulia yang penuh tantangan. “Menghadapi pasien yang kondisinya beragam, nakes maupun pihak keluarga pasien harus sama-sama bisa sabar, walau kadang dapat memicu stres,” kata Zanariah.
Menurutnya, kesahatan tidak hanya aspek afektif saja, tapi juga dari aspek mental dan aspek emosional dari pelaksananya. “Oleh karena itu, sebagai upaya meningkatkan kegiatan para kader menjadi salah satu fokus utama, dalam pembangunan kesehatan yang lebih positif,” lanjutnya.
Ia mengatakan, kegiatan seminar edukasi kesehatan mental bagi nakes bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengolahan stres di tempat kerja. Hal tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memberikan layanan kesehatan yang berkualitas dan menyeluruh kepada masyarakat, “Sebagai individu yang berada di lapangan, interaksi dengan berbagai teman-teman masyarakat seringkali menimbulkan tekanan dan stres,” imbuhnya.
Maka keterampilan mengolah stres menjadi hal yang mutlak dimiliki nakes, agar tetap bisa menjalankan tugas dengan baik dan penuh semangat. Selain berpikir positif, juga berpikir jernih agar lebih optimal dalam melayani masyarakat. “Kalau kita senyum tulus, walau sudah capek banget, itu salah satu pengobatan sendiri buat kita,” ujar Zanariah.
Menurut Zanariah, dengan mengangkat tema “Tenaga Kesehatan Mengabdi untuk Negeri Menuju Indonesia Emas 2045”, jadi pengingat mengenai peran penting para nakes dalam membangun bangsa, terutama Kota Kediri. Indonesia yang sehat dan sejahtera adalah dambaan bersama, dan para nakes adalah garda terdepan dalam mewujudkan Indonesia yang masih sehat lagi.
“Mari kita bersama-sama membangun sistem kesehatan yang kuat dan berkelanjutan sehingga Indonesia dapat menjadi negara yang lebih sehat dan lebih baik. Semoga dengan semangat dan bekal ilmu yang lebih lengkap dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi Masyarakat,” pungkas Zanariah. (Mzdha)