Menjelang dilaksanakannya Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) pada tanggal 11-12 April 2012 di Bogor, panitia pelaksana yang diketuai oleh H. Rully Kuswahyudi melakukan Temu Media (media gathering) dengan sejumlah perwakilan media yang ada di Bogor Senin 9 April 2012 kemarin. Dalam temu media yang dilakukan di Restoran Gurih 7 – Bogor, telah hadir 15 perwakilan media yang bertugas di Bogor dan sekitarnya.
Menurut Rully, tujuan diadakannya temu media antara lain untuk mensosialisasikan pelaksanaan Rakernas LDII yang akan dilakukan di IPB International Concention Center (IICC) pada tanggal 11-12 April 2012, mengundang insan media yang bertugas di Bogor untuk hadir dalam acara pembukaan, dan mensosialisasikan isu-isu yang menjadi pokok pikiran yang akan didiskusikan dalam Rakernas LDII tahun 2012 nanti. “Rakernas LDII tahun 2012 sengaja dilakukan di Bogor mengingat lokasinya tidak terlalu jauh dari Jakarta,” pungkas Rully.
Dalam penjelasannya kepada insan media yang hadir, H. Prasetyo Sunaryo (salah satu Ketua DPP LDII) menyatakan bahwa “Meskipun tahun 2012 ini sepi dari isu politik, Rakernas LDII tetap dilaksanakan karena sudah menjadi salah satu amanat MUNAS VII LDII.” Prasetyo menambahkan: “Karena LDII bukan partai politik, maka agenda kegiatan organisasinya tidak selalu berdasarkan agenda politik tetapi lebih kepada agenda objektif. Salah satu agenda yang akan dihadapi dengan segera oleh bangsa Indonesia saat ini adalah akan diberlakukannya Pasar Bersama ASEAN pada tahun 2015.” Lebih lanjut, “Hal ini perlu diantisipasi oleh bangsa Indonesia dengan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang siap untuk berkompetisi dalam era tersebut,” pungkas Prasetyo.
“Berkaitan dengan akan diberlakukannya Pasar Bebas ASEAN pada tahun 2015, salah satu isu utama yang akan dibahas dalam Rakernas LDII tahun 2012 adalah perlunya mempersiapkan dan lebih mengembangkan SDM yang Profesional Religius di kalangan LDII dan masayarakat umumnya. Dengan SDM profesional religius maka bangsa Indonesia akan mampu berkompetisi dan bergerak maju di era Pasar Bebas ASEAN pada tahun 2015 nantinya,” lanjut Sunaryo.
Terkait dengan pertanyaan bagaimana sikap LDII untuk masalah akses ORMAS ke negara yang relatif terkendala, LDII tetap berprinsip bahwa setiap ORMAS yang ada di seluruh Indonesia sebaiknya disposisikan sebagai mitra oleh negara. “Sebagai contoh, jika salah satu fungsi ORMAS adalah mengumpulkan aspirasi maka perlu difikirkan bagaimana penyaluran aspirasi yang telah dikumpulkan. Salah satu cara yang diusulkan LDII adalah ORMAS seperti LDII dapat diberikan hak untuk melakukan penilaian terhdap kontestan dalam proses PILKADA, ungkap Prasetyo.”
Menaggapi pertanyaan bagaimana sikap LDII terhadap adanya pandangan tentang keberadaan Islam radikal dan tindak kekerasan yang seolah-olah sudah diidentikkan dengan Islam, H. Prasetyo Sunaryo menyampaikan bahwa “Ummat Islam Indonesia perlu membangun imej baru yang beranjak dari fakta bahwa masih banyak tugas-tugas keumatan yang harus dilakukan oleh ormas Islam. Secara nilai – ummat Islam Indonesia mestinya juga perlu mendukung di tegakkannya Kewajiban Asasi Manusia (KAM), dan bukan hanya memperjuangkan Hak Asasi manusia (HAM) saja. Jika hanya HAM yang diperjuangkan, maka pasti akan berbenturan satu dengan yang lain. Tetapi kalau pemahaman tentang KAM berkembang sejalan dengan HAM, maka kemungkinan terjadinya tindak kekerasan seharusnya dapat diminimalkan atau bahkan dihilangkan. Di kalangan LDII dicoba ditumbuhkan kesadaran tentang KAM seiring dengan masalah HAM. Dengan kedua hal tersebut, dapat tercipta hubungan inter dan antar umat beragama yang rukun dan harmonis.” Sebagai penutup, H. Prasetyo Sunaryo menyimpulkan bahwa “isu-isu seperti KAM bukanlah merupakan isu yang seksi bagi insan media, tetapi tetap harus diangkat sebagai isu besar nasional karena keberadaan kita di dunia ini melalui ORMAS adalah untuk memberikan nilai manfaat bagi seluruh warga dan bukan hanya untuk pimpinan atau pengurusnya saja.” Prasetyo juga menghimbau pada insan media untuk lebih peduli untuk meliput isu-isu besar yang menyangkut hajad hidup bangsa dan negara Indonesia, meskipun isu-isu tersebut bukan isu yang seksi.
Acara temu media diakhiri dengan ajakan dari ketua pelaksana Rakernas LDII Tahun 2012 kepada insan media untuk menghadiri acara Rakernas LDII Tahun 2012 pada hari Rabu nanti. Sampai dengan Senin, 9 April 2012 kemarin – acara Rakernas LDII insyaAlloh akan dibuka oleh Menteri Agama RI. “Sampai dengan hari ini (Senin 9 April 2012), beliau masih mengagendakan hadir dalam acara pembukaan Rakernas LDII Tahun 2012,” pungkas Rully mengakhiri acara temu media di Bogor.