Assalamu laikum Wr.Wb
Ada orang sekuler yang mengatakan bahwa ‘DOA’ adalah bentuk ketidakberdayaan manusia..Kita jangan pernah percaya statement ngawur ini,karena Doa dalam Islam adalah justru upaya untuk mengubah ketidakberdayaan menjadi kekuatan baru.Coba simak sabda Nabi Muhammad SAW ; Doa itu senjata orang Iman,tiang agama,dan cahanya langit dan bumi (H.R.Hakim)
Dengan demikian,doa itu menjadi perisai kita dari segenap musibah.Jika perisai doa lebih kuat dari musibah,ia akan menolaknya,dalam hal ini mengubah takdir buruk menjadi baik..Tetapi jika musibah lebih kuat dari perisai doa kita,maka musibah akan menimpa kita.Dan apabila perisai doa seimbang dengan kekuatan musibah,maka keduanya akan bertarung….
Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak ada gunanya waspada menghadapi takdir,namun doa bermanfaat menghadapi takdir sebelum dan sesudah ia turun.Dan sesungguhnya,ketika musibah itu ditakdirkan turun (dari langit),maka akan segera disambut oleh doa (dari bumi),lalu keduanya bertarung sampai hari kiamat” (H.R.Ahmad)
Makna dari sabda diatas intinya penegasan dari sabda Nabi SAW “Tidak ada yang bisa merubah Qodar kecuali Doa”..Meskipun takdir sudah diciptakan jauh sebelum kita dilahirkan,tapi kita diminta sebagai hambaNya untuk selalu berdoa agar takdir yang datang pada kita,sudah kita sambut dengan doa-doa yang selalu dan senantiasa kita panjatkan…Sehingga apabila takdir baik yang datang,maka dengan doa yang kita panjatkan,dengan sendirinya kita akan mampu mengemban amanat mendapat takdir yang baik…begitupun sebaliknya,bila meluncur takdir buruk/musibah datang dari Allah,kemudian sudah kita sambut dengan Doa yang kita panjatkan,maka kita akan kuat dan mampu mengembaan cobaaan/musibah yang diberikan.Jadi sebagai manusia,kita tidak bisa merekayasa Qodar,tapi kita bisa merubah qodar dengan kekuatan doa kita…Kita tidak ingin musibah jatuh dari pesawat,maka kita rekayasa dengan tidak naik pesawat seumur hidup kita,tapi kalau sudah takdirnya,bukan jatuh dari pesawat,tapi malah ketiban pesawat…Kita tidak mau anak kita jatuh dari motor,kemudian kita rekayasa dengan tidak memperbolehkan anak kita naik motor…benar dia tidak pernah jatuh sedang setir motor,tapi dia jatuh dibonceng motor,karena memang sudah takdirnya harus jatuh dari motor….Jadi sekali lagi kuncinya DOA…Kita harus menciptakan Doa menjadi sesuatu kekuatan,tapi bagaimana caranya?
Nah…ketika kita terimpit dan terlilit oleh problematika kehidupan,sesungguhnya yang dapat membuat kita bertahan adalah HARAPAN,dan yang menghilangkan energi hidup kita adalah saat kita kehilangan harapan itu.Maka dengan kita berdoa,sebenarnya kita sedang mendekati sumber dari semua kekuatan,dan apa yang segera terbangun dalam jiwa kita adalah harapan.harapan itulah yang akan membangunkan KEMAUAN…dan kemauan inilah yang akan berubah menjadi Azam(TEKAD).inilah gelombang jiwa yang dahsyat.Gelombang yang akan memberi daya dan energi yang dapat menggerakan raga kita untuk bertindak.kalau sudah seperti ini,yang kita perlukan hanyalah mempertemukan kehendak kita dengan kehendak Allah melalui Doa dan Tawakal…Fa idza azamta fa tawakal allallah (Al Imran 159)….Seperti itulah doa mempertemukan dua kehendak:Kehenak Allah dan kehendak manusia yang beriman…Itulah kekuatan Maha Dahsyat yang tidak ada satupun mahluk bisa mencegahnya bila kekuatan ini sudah bersatu….
Dengan petikan hadist di atas..ternyata kitalah orang iman yang menjadi pelaku dan sekaligus saksi bertemunya doa kita dengan takdir yang diturunkan Allah…Kita tinggal melihat satu persatu turunnya takdir yang sudah kita doakan…kita ikhlaskan takdir berjalan atas diri kita,kita yakini takdir ini adalah yang terbaik untuk kita…karena kita sudah maksimal berdoa kepada Nya…Pertanyaanya adalah sudah maksimalkah kita berdoa padaNya…Kalau belum,sekaranglah saatnya di tahun yang masih baru ini, kita asah doa kita,kita perbanyak doa kita,kita perkuat azam kita,setelah itu kita ikhlas dan tawakal atas semua takdir yang akan turun satu per satu di tahun ini,dan tahun tahun mendatang….Selamat Berjuang…
Wasalamu Alaikum Wr.Wb.
Oleh:Tito Irawan