Jember (16/8). Pondok Pesantren Al-Manshurin di Jember, Jawa Timur, menjadi saksi bagi upaya mendidik karakter luhur bangsa melalui Gerakan Pramuka. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu-Minggu, 12-13 Agustus 2023 di halaman masjid Al-Manshurin..
Kegiatan kepramukaan yang melibatkan santri LDII tersebut, bertujuan untuk menanamkan karakter luhur bangsa melalui nilai-nilai PramukA. Pembina Sako SPN, Budiyono mengatakan, memperingati 62 tahun eksistensi Gerakan Pramuka di Indonesia, Pondok Pesantren Al-Manshurin mengambil peran dalam mendidik para santri dengan nilai-nilai Pramuka.
“Pendekatan ini telah dimulai sejak 61 tahun lalu, menggambarkan pentingnya pendidikan kepanduan di tengah lingkungan pondok pesantren. Gerakan Pramuka sendiri tak lepas dari peran Presiden Soekarno, yang berusaha membentuk pemuda-pemudi berkarakter,” ujarnya
Dalam konteks pondok, lanjutnya, gerakan Pramuka diadopsi dengan aspek-aspek penting yang mengacu pada gerakan Scouting for Boys. “Konsep asah, asih, asuh menjadi prinsip utama dalam mengembangkan pemuda yang memerlukan bimbingan dan contoh teladan. Tidak hanya berfokus pada aspek fisik, Pramuka di Pondok Al-Manshurin juga mengedepankan aspek nilai dan karakter,” lanjut Budiono.
Budiono mengingatkan, pentingnya pembinaan kepanduan dalam masyarakat Indonesia menjadi pijakan yang kuat dalam pendidikan Pramuka di pondok, “Jasa Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Bapak Pramuka Indonesia diakui dan disyukuri. Hal ini mengukuhkan hubungan erat antara Pramuka dan budaya Indonesia yang kental,”
Ia mengatakan, Pondok Al-Manshurin tidak hanya melaksanakan upacara resmi, tetapi juga menyelenggarakan Jambore yang melibatkan Sako SPN Gudep Al-Manshurin, “Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman baru kepada santri, di antaranya melibatkan mereka dalam proses memasak. Melalui pengalaman ini, santri diajak untuk merasakan makna bersyukur dan menghargai kontribusi orang lain,” ujarnya.
Pentingnya tanggung jawab dan profesionalisme di setiap bidang kehidupan dipahami melalui gerakan Pramuka di Pondok Pesantren Al-Manshurin. “Para santri diajarkan untuk bertanggung jawab terhadap peran dan profesinya, serta tetap mengacu pada nilai-nilai Alquran dan Alhadits. Dalam konteks yang lebih luas, santri juga diarahkan untuk peduli terhadap lingkungan dan mencintai sesama,” tandasnya.
Melalui jambore pramuka ini, tambah Budiono, Pondok Al-Manshurin memiliki misi yang kuat dalam menanamkan 29 karakter luhur kepada santri, “Di antara karakter-karakter tersebut adalah jujur, amanah, hidup hemat, rukun, kompak, dan kerja sama dalam kebaikan. Diharapkan bahwa nilai-nilai ini akan menjadi dasar utama dalam membentuk karakter yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kabupaten Jember, Akhmad Malik, mengapresiasi pelaksanaan Jambore Gudep Pondok Pesantren Al-Manshurin. Ia menekankan bahwa Pramuka dalam LDII tidak hanya tentang petualangan fisik semata, melainkan juga tentang membentuk generasi yang mandiri secara intelektual dan spiritual. Dalam rangka mengembalikan kejayaan bangsa, karakter-karakter yang ditanamkan dalam pramuka akan menjadi pondasi kuat.
”Tujuan akhir dari jambore pramuka ini adalah melahirkan santri Al-Manshurin yang memiliki budi pekerti yang baik, jujur, amanah, dan kompak dalam kehidupan sosial mereka. Dalam ibadah, santri diajarkan untuk menjalankan kewajiban dengan khusyuk dan tertib sesuai ajaran Islam. Dengan cara ini, Pondok Pesantren Al-Manshurin berperan dalam mencetak generasi yang berintegritas dan siap memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara,” ujarnya.
Ketua Sako SPN Gudep PP Al-Manshurin, Kak Budi Santoso, menyatakan harapannya bahwa pramuka akan menjadi karakter bawaan yang melekat dalam perilaku santri di masyarakat, “Melalui pendidikan kepanduan, Pondok Al-Manshurin berusaha untuk menghasilkan individu yang tangguh dalam menghadapi tantangan hidup dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa,” tutupnya. (FWI/LINES)