Yogyakarta (24/2). Musyawarah Pengelola dan Pemegang Saham (MPPS) Usaha Bersama (UB) Amanah Gondokusuman digelar di Masjid Ar-Royyaan, Gondokusuman, Yogyakarta, DIY, dihadiri 39 peserta. Musyawarah ini bertujuan untuk mengarahkan warga LDII di wilayah Gondokusuman dalam mendukung pengembangan Koperasi Simpan Pinjam dan Pendanaan Syariah Perempuan Budi Pekerti Luhur (KSPPS-P BUPELUR) di Kalasan serta PT Untaian Berlian Muniro di Condongcatur.
Pembina UB Amanah yang juga Ketua DPW LDII DIY, Atus Syahbudin, menjelaskan empat level investasi yang dapat dijadikan pedoman dalam pengelolaan keuangan. “Level pertama adalah yang paling berat, di mana seseorang harus bekerja keras mencari penghasilan, tetapi hasilnya masih terbatas. Level berikutnya adalah pekerjaan rutin, yang memberikan penghasilan stabil, meski masih bergantung pada aktivitas kerja sehari-hari,” jelasnya.
Atus melanjutkan bahwa pada level investasi aktif, seseorang mulai mendapatkan penghasilan pasif, misalnya dari properti seperti kontrakan. Namun, tetap ada biaya pemeliharaan yang harus diperhatikan agar investasi berjalan optimal. “Tahap tertinggi adalah level investasi saham, di mana seseorang menjadi pemegang saham perusahaan atau koperasi. Jika KSPPS-P BUPELUR dan PT Untaian Berlian Muniro berkembang, para peserta bisa memperoleh manfaat jangka panjang tanpa harus terlibat langsung dalam operasionalnya,” tambahnya.
Melalui musyawarah ini, PC LDII Gondokusuman menegaskan pentingnya investasi yang terencana dan berbasis syariah agar warga dapat mencapai kemandirian finansial. “Ke depan, kami ingin lebih banyak warga memahami pentingnya investasi, sehingga manfaatnya bisa dirasakan lebih luas,” pungkas Atus.
Salah satu peserta, Marsiati, yang memiliki usaha laundry, berharap investasi ini berjalan lancar dan memberikan keuntungan bagi para anggota. “Semoga investasi di PT Muniro maupun KSPPS-P BUPELUR berkembang dan memberi manfaat bagi kita semua,” ujarnya.
Optimisme juga datang dari peserta lain, Sarno Edy, yang melihat peluang besar dari program investasi ini. “Kami berharap ini menjadi jalan bagi warga LDII untuk memperoleh manfaat ekonomi yang lebih baik, sekaligus mendukung sistem keuangan syariah yang lebih aman dan berkah,” katanya.