Jakarta – Jelang penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LDII Tahun 2018, perwakilan dari DPD Kota Palu, Imam Sutarto diminta untuk menceritakan situasi saat bencana itu terjadi.
Imam bercerita, pada saat bencana datang pada Jumat (28/9), Pantai Talise yang sedianya menjadi ajang pesta rakyat untuk Palu Nomoni menjadi kacau balau dan mimpi buruk bagi warga Palu. Pesta rakyat yang digelar pagi hingga sore hari itu, dihadiri ribuan manusia dan ada sekitar 1.300 murid yang ikut meramaikan dengan mengenakan baju adat.
Kejadian yang tak diduga itu menghantam dan digambarkan bagaikan kiamat yang sedang terjadi. Sebanyak 300 murid sekolah saat itu menjadi korban. Dengan masih memakai baju adat.
Pada momen Rakernas tersebut, LDII akhirnya menggerakkan seluruh jajaran pengurus, peninjau dan peserta untuk ikut partisipasi memberikan bantuan kepada perwakilan DPD Kota Palu. Bantuan berupa materi yang terkumpul malam itu, Kamis (11/10) dengan total Rp52.932.000.
Sebelumnya, pascabencana, LDII telah mengirimkan bantuan dana sebesar Rp500 juta, dengan obat-obatan, makanan, pakaian, juga relawan yang sedia membantu menemukan para korban.
Sementara itu Ketua Umum LDII Abdullah Syam dalam sambutannya mengatakan, Rakernas LDII 2018 ini sebagai wujud rukun kompak kerja sama yang baik antar panitia maupun peserta dan dewan pengurus. Sehingga acara ini bisa dirasakan keberhasilannya. Sosialisasi rakernas, baik media cetak, elektronik di seluruh nusantara.
Istimewanya, Rakernas yang dibuka dengan kehadiran Presiden Jokowi dan diakhiri oleh negarawan Prabowo. Tidak kalah penting adalah para pemateri dari berbagai pakar, cendekiawan universitas.