Yogyakarta (22/12) DPW LDII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Biro Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) mengkampanyekan pencegahan stunting dan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN). Inisiatif ini diawali dengan partisipasi dalam webinar nasional dengan menggandeng Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada Jumat (13/12).
Ketua DPW LDII DIY, Atus Syahbudin, mengungkapkan pentingnya sinergi lintas lembaga untuk mencegah stunting. “Kami berkomitmen untuk mendukung pemerintah melalui program yang konkret, seperti GEMARIKAN, agar upaya pencegahan stunting dapat dilakukan secara berkelanjutan,” ujarnya. Atus juga menekankan peran ormas seperti LDII dalam memberikan edukasi hingga ke tingkat akar rumput.
Webinar tersebut turut dihadiri Perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Sri Susilawati yang membuka peluang kerja sama dengan LDII. Ia berharap inisiatif ini dapat menjangkau anak-anak dan keluarga di wilayah DIY.
“Kami menyambut baik kolaborasi ini. Program seperti GEMARIKAN dan Alih Teknologi Informasi pengolahan ikan dapat diintegrasikan dengan kegiatan LDII, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi ikan,” ungkapnya.
Susilawati mengatakan pentingnya konsumsi ikan untuk masyarakat, “Melalui GEMARIKAN, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi ikan sebagai solusi atas masalah gizi buruk. Selain itu, program ini juga mendorong kesejahteraan nelayan dan pelaku industri ikan,” ujarnya.
Ketua Biro PPKK DPW LDII DIY, Fitri Anomsari, menyatakan kesiapannya untuk segera merealisasikan kerja sama tersebut, “Kami berencana menyelenggarakan program, seperti lomba kreasi olahan ikan untuk ibu-ibu dan remaja, serta sosialisasi pengolahan ikan untuk kelompok usaha. Tujuan utamanya adalah meningkatkan konsumsi ikan di kalangan keluarga,” jelasnya.
Ia mengingatkan bahwa pencegahan stunting harus dimulai dari perencanaan pernikahan. Fitri juga menggarisbawahi pentingnya aplikasi siap nikah sebagai alat bantu dalam screening kesehatan calon pengantin. “Calon pasangan usia subur perlu memastikan kesehatan sebelum menikah. Ini termasuk pemeriksaan kesehatan untuk mencegah stunting sejak dini,” katanya.