MATARAM – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia mengunjungi Pulau Lombok untuk melakukan survei lapangan. Rencananya LDII akan memberikan bantuan masyarakat yang terkena bencana gempa bumi di Kabupaten Lombok Utara, Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Tim survei yang dipimpin oleh Ketua Umum DPP LDII melakukan survei untuk membantu membangun kembali masjid, mushala dan pesantren di sejumlah daerah Lombok Utara,” kata Ketua DPW LDII NTB, Abdullah A Karim pada Jumat (25/8).
Ketua Umum MUI NTB Saiful Muslim mengimbau para warga agar turut membantu membangun masjid, mushola dan pesantren untuk masyarakat Pulau Lombok yang tertimpa bencana. Bantuan dari masyarakat dapat disalurkan melalui rekening Islamic Dakwah Fund (IDF) MUI.
Harapannya, respon yang dilakukan MUI untuk membantu korban gempa Lombok di antaranya memberikan pelayanan kesehatan, pendirian posko tanggap darurat, pendampingan dan penyaluran bantuan kebutuhan untuk masyarakat terdampak bencana. Sementara kebutuhan yang mendesak di antaranya tenda atau hunian sementara, obat-obatan, makanan siap saji, makanan balita dan anak, selimut, kebutuhan lansia dan wanita serta pendampingan psikososial.
Ketua Umum DPP LDII, Abdullah Syam mengatakan, LDII akan bekerjasama dengan MUI untuk membantu masyarakat yang ‘shock’ terhadap isu bencana tsunami yang beredar di dunia maya maupun sosial media.
“Kami dari LDII akan membantu MUI dalam hal dakwah, karena kita adalah ormas islam yang menggeluti dalam bidang dakwah. Kami akan semaksimal mungkin membantu meredakan psikis dan mental para warga agar selalu sabar dan tidak larut pada isu tentang berita hoax tsunami yang beredar di luar sana,” ungkap Abdullah Syam.
Kerusakan akibat gempa yang melanda Pulau Lombok, NTB pada Minggu (5/8), telah menyisakan banyaknya bangunan yang rusak. Menurut data terbaru Pos Utama Tanggap Darurat Bencana Gempa Kabupaten Lombok Barat (Lobar) pada Jumat (17/08), sebanyak 54.497 rumah rusak, dengan kategori rusak berat sebanyak 21.237 unit, rusak sedang sebanyak 14.547 unit, dan rusak ringan dengan 18.713 unit.
Tingkatan kerusakan yang diguncang gempa bumi Lombok terutama untuk rusak berat dan sedang, akhir-akhir ini menjadi materi pokok perencanaan oleh Pos Utama untuk segera dibersihkan. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) NTB ditugaskan membantu Badan Nasional Penanggulangan bencana (BNPB) untuk menyediakan alat berat yang akan dipergunakan untuk membersihkan puing-puing bangunan tersebut.
Ketua DPW LDII NTB yang juga Kepala Satuan Petugas Penanggulangan Bencana LDII Nusa Tenggara Barat, Abdullah Karim mengarahkan, agar warga LDII juga ikut turut membantu dalam penanganan bencana alam di Nusa Tenggara Barat ini.
“Segera kerahkan seluruh warga LDII yang tidak terkena dampak bencana alam gempa bumi ini, agar kita dapat membantu saudara-saudara kita yang ada di Lombok ini mendapat jatah yang rata dalam hal material dari Pemerintah,” tutup Abdullah Karim di Lombok Utara, NTB. (LINES/Wicak)