Bengkulu (6/3). Tim Rukyatul Hilal DPW LDII Provinsi Bengkulu berpartisipasi dalam pengamatan hilal awal Ramadan 1446 H. Acara itu diselenggarakan Kanwil Kemenag Bengkulu, di Pantai Panjang, Bengkulu, pada Jumat (28/2).
Tim Rukyatul Hilal LDII Bengkulu, Erik Rahman Hidayat mengungkapkan, pada saat pengamatan hilal, kondisi mendung di sebagian besar wilayah Bengkulu mengakibatkan hilal belum terlihat. “Kondisi langit tertutup awan tebal. Kami telah menunggu, namun tidak ada tanda-tanda hilal terlihat,” tuturnya.
Lebih lanjut, Erik menjelaskan, penetapan awal bulan Hijriah menggunakan dua metode, yaitu hisab dan rukyat. “Hisab merupakan metode perhitungan astronomi untuk menentukan posisi bulan secara matematis, sedangkan rukyat mengandalkan pengamatan langsung pada hilal,” ujarnya.
Berdasarkan metode rukyat, keputusan baru bisa diambil jika hilal benar-benar telah terlihat. “Adapun kriteria imkanurrukyat Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS), tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat,” tutur Erik.
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, Muhammad Abdu mengatakan, pihaknya akan menyampaikan hasil pemantauan hilal di Bengkulu, ke Kemenag RI, “Selanjutnya akan dilaksanakan sidang isbat untuk menetapkan awal Ramadan 1446 H,” katanya.
Abdu mengimbau, jika terdapat perbedaan penentuan awal bulan Ramadan maupun Syawal, untuk tidak diperdebatkan. “Saling menjaga, menghormati dan menjaga kerukunan,” pungkasnya.