JEDAH- Jamaah haji Indonesia dilarang keras membawa air zamzam di luar jatah di dalam koper. Jika hal itu dilakukan, koper milik jamaah akan ditinggal di Bandara Jedah atau Madinah untuk dibongkar. Jamaah tidak boleh menyelundupkan zamzam di koper karena mereka sudah mendapatkan jatah lima liter per orang.
Petugas bandara di Arab Saudi selalu bersikap tegas, yakni pasti mengeluarkan air zamzam ”selundupan” dari koper. Si jamaah pembawa harus merelakan kopernya ditinggal, sementara dia terbang lebih dulu ke Indonesia. Setelah zamzam dikeluarkan, koper akan dikirimkan ke jamaah tersebut. Bisa saja pengiriman koper ini dilakukan amat lambat, 3-4 hari kemudian tergantung ketersediaan kargo pesawat yang akan kembali ke Tanah Air dari Jedah dan Madinah.
”Kami ingatkan kepada semua jamaah, jangan sekali-sekali mencoba menyembunyikan air zamzam di dalam koper. Percuma, karena pasti terdeteksi dalam pemeriksaan imigrasi di bandara,” kata Kepala Misi Haji Indonesia Daerah Kerja Madinah Akhmad Jauhari Chariri, Rabu (7/11). Dia mengingatkan, bandara di Arab Saudi dilengkapi dengan alat pindai canggih. Jadi, disembunyikan seperti apa pun, air zamzam tersebut akan terdeteksi. Biasanya, untuk mengeluarkan zamzam dari koper yang sudah di-packing rapi membutuhkan waktu cukup lama, sementara tempo boarding pesawat sangat pendek.
”Jalan keluar yang diambil kemudian adalah koper jamaah dibongkar, zamzam dikeluarkan, baru dikembalikan ke jamaah. Tapi, yang selalu terjadi, pembongkaran ini butuh waktu lama karena ada saja jamaah yang menyelundupkan zamzam sementara tenaga pembongkar terbatas. Jadi pembongkaran tidak langsung saat itu. Jamaah disuruh naik pesawat dulu, baru kopernya dibongkar dan dikirimkan beberapa hari kemudian,” tambah Akhmad Jauhari.
Hingga kemarin, sudah koper jamaah haji yang dibongkar di Bandara King Abdul Aziz Jedah karena menyembunyikan air zamzam. Sebagian lain dibongkar karena kelebihan muatan, yakni di atas 32 kg. (Dep. KIM DPP LDII)