Bone (26/12). Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso menghadiri konsolidasi organisasi yang digelar DPW LDII Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Minggu (22/12). KH Chriswanto mengapresiasi penyelenggaraan konsolidasi organisasi yang berjalan sukses.
“Saya mengapresiasi DPW LDII Sulawesi Selatan yang secara konsisten mengadakan konsolidasi organisasi. Tujuannya untuk mengevaluasi kinerja setahun yang sudah dilalui dan mencoba untuk mengoptimalkan menyusun program kerja tahun berikutnya. Ini luar biasa,” ujarnya.
Menurut Chriswanto, kegiatan ini adalah salah satu cara membangun kekompakan, kerukunan, dan kerjasama yang baik di antara para pengurus. “Dengan melibatkan semua pengurus, maka partisipasi peran para pengurus menjadi lebih optimal. Saya sangat mengapresiasi konsolidasi ini,” ungkapnya.
Ia berpesan, libatkan seluruh potensi yang ada di LDII dan di masyarakat dalam rangka sinergi membangun Sulawesi Selatan yang lebih baik. “Tolong berkomitmen terhadap program kerja yang sudah dicanangkan. Karena ini menjadi sebuah perincian (breakdown) dari tagline utama yaitu “LDII untuk Bangsa”. LDII harus memberi manfaat di manapun LDII berada,” sebutnya.
Terkait program kerja, DPP LDII tetap menekankan pada delapan program prioritas yaitu kebangsaan, keagamaan, pendidikan, kesehatan, teknologi digital, ekonomi syariah, energi baru terbarukan, serta ketahanan pangan dan lingkungan hidup.
“Saya tidak berharap delapan klaster ini bisa dilaksanakan semuanya. Setiap daerah mempunyai potensi yang berbeda-beda. Tetapi saya berharap bahwa secara serentak se-Indonesia, DPW LDII membangun SDM melalui kebangsaan, keagamaan, pendidikan, dan kesehatan. Adapun klaster yang lain sifatnya implementatif,” ujar Chriswanto.
Program kerja LDII yang kira-kira potensial, lanjut Chriswanto, maka sinergikan dengan program prioritas milik pemerintah daerah. “Sinergi dengan pemerintah daerah akan lebih optimal ketika kita bekerjasama dengan otoritas. Hasilnya akan lebih baik. Komunikasikan program dengan otoritas dalam rangka membangun masyarakat yang lebih baik,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Ketua DPW LDII Sulsel Asdar Mattiro menuturkan, melalui forum konsolidasi organisasi, pengurus LDII se-Sulawesi Selatan merumuskan program kerja yang akan dikerjakan pada 2025, “Kami menentukan waktu pelaksanaan dan anggaran kegiatan. Adapun kehadiran Ketua Umum DPP LDII dan dewan penasihat di forum konsolidasi, membuat pengurus LDII se-Sulawesi Selatan sangat bersyukur dan bersemangat,” ujar Asdar.
Terkait program kerja LDII pada 2025, pihaknya mengusahakan bersinergi dengan masyarakat dan pemerintah. “Program kerja LDII kami sesuaikan dengan program pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Pada 2025, LDII memfokuskan program kerja yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” katanya.
Pihaknya menyontohkan program di tahun depan yaitu pemberdayaan UMKM dan pencegahan stunting. Disamping itu, pemberdayaan ekonomi kreatif yang akan menggandeng Dinas Pariwisata.
Lalu, program peningkatan kapasitas SDM pengurus yang akan bekerjasama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. “Alhamdulillah kami bisa selesaikan acara ini dengan baik. Kami sudah susun program dan anggarannya dengan baik. Mudah-mudahan bisa dilaksanakan dengan baik pada 2025,” imbuh Asdar.
Semua program kerja LDII sejalan dengan program pemerintah. Sinergi antara ormas adalah sebuah keniscayaan. “Kami berharap semua program kerja LDII sejalan dengan program pemerintah,” tutup Asdar.
Konsolidasi organisasi bertajuk “Membangun Sinergi: Konsolidasi Organisasi LDII se-Sulawesi Selatan untuk Meningkatkan Kualitas SDM Profesional Religius dan Pengabdian kepada Masyarakat”. Konsolidasi diikuti dewan penasihat dan pengurus harian DPW LDII Sulawesi Selatan, ketua/sekretaris DPD LDII dari 22 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan, serta tokoh lainnya. Kegiatan dipusatkan di Masjid Baitul Muttaqin Tanete Riattang Barat, Bone, Sulawesi Selatan.