Tanah Laut (6/8). DPD LDII Kabupaten Tanah Laut menggelar Perkemahan Akhir Tahun Ajaran Cinta Alam Indonesia (Permata CAI) ke-45. Acara berlangsung pada Jumat (26/7), di Bukit Mulia, Kintap, Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel). Acara ini bertujuan untuk membangun karakter generasi muda yang profesional religius dan berwawasan kebangsaan untuk menyambut Indonesia Emas 2045.
Dalam sambutannya, Ketua DPD LDII Tanah Laut, Anton Kuswoyo, menekankan pentingnya acara ini dalam membentuk karakter generasi muda. Tujuan dari camping CAI ini adalah untuk mempersiapkan generasi muda, yang siap menyambut Indonesia Emas 2045 dengan karakter profesional religiu, dan berwawasan kebangsaan.
“Pada tahun 2045, Indonesia akan merayakan 100 tahun kemerdekaannya dengan mayoritas penduduk usia produktif, yang dikenal sebagai bonus demografi,” ujar Anton.
Selain materi pembentukan karakter dan nasihat agama, peserta juga diberikan materi khusus tentang jurnalistik dan etika bermedia sosial, yang disampaikan langsung oleh Ketua DPD LDII Tanah Laut, “Ini diharapkan dapat membekali mereka dengan pengetahuan yang berguna dalam era digital saat ini,” ujarnya.
Kasubbag Umum dan Kepegawaian, Azani Fiqri yang mewakili Camat Kintap, memberikan apresiasi kepada LDII atas inisiatifnya, dalam mengedukasi remaja melalui perkemahan Permata CAI. Ia berharap kegiatan ini dapat membantu membentuk generasi muda yang berkarakter luhur, beradab, dan siap menyambut tantangan masa depan.
“Edukasi melalui kamping ini diharapkan dapat membentuk remaja putra-putri yang berkarakter luhur, beradab, dan memiliki tata krama, sehingga mereka siap menyambut Indonesia Emas 2045,” ujar Azani.
Selain itu, Azani menekankan pentingnya generasi muda LDII menjadi generasi mawas diri dan tidak mudah terpengaruh oleh gaya hidup liberalisme, serta menjaga diri dari pengaruh radikalisme, komunisme, dan sosialisme. “Generasi muda harus bisa berpengaruh positif dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif,” tegasnya.
Kamping CAI tahun ini diikuti oleh ratusan remaja putra dan putri dan merupakan pengalaman pertama mereka, mendapatkan pemaparan materi di tengah alam Desa Bukit Mulia. Peserta mengaku sangat menikmati suasana sejuk pedesaan yang masih terjaga keasriannya, memberikan kesan yang mendalam.
“Kamping CAI tahun ini benar-benar menyenangkan karena saya bisa merasakan kembali sejuknya udara pedesaan yang masih terjaga keasriannya. Ini pengalaman pertama yang sangat berkesan karena diadakan di luar ruangan,” ungkap Serly Dwi, salah satu peserta kamping CAI. (FWI/LINES)