Jakarta (29/6). Setiap tanggal 29 Juni, Indonesia memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) untuk menghargai peran penting keluarga dalam membangun masyarakat. Ketua DPP LDII Ardito Bhinadi mengatakan sejak dua tahun terakhir, LDII sangat gencar memberikan literasi dan pembekalan terhadap warganya terkait pencegahan stunting mulai dari pranikah hingga pasca melahirkan.
Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), penanganan stunting di Indonesia menjadi fokus utama pada peringatan Harganas 2024. Program ini menempatkan penanganan stunting sebagai prioritas karena pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting hingga 14 persen pada 2024.
Dengan tema “Keluarga Berkualitas menuju Indonesia Emas”, Harganas ke-31 diharapkan dapat menggerakkan keluarga Indonesia untuk berperan aktif dalam mencegah stunting.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK) Republik Indonesia Muhadjir Effendy mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ubaidah Kertosono, Nganjuk, pada Sabtu (15/6). Dalam kunjungannya, ia meninjau upaya pencegahan stunting di Posyandu As-Syifa Ponpes Al Ubaidah.
“Peran pondok pesantren sangat vital. Di pondok pesantren ada komunitas yang sangat solid, sehingga mudah digerakkan dan mudah diintervensi. Seperti santriwati misalnya, itu mudah dikawal untuk memastikan bahwa mereka secara fisik sehat, secara akhlak juga bagus, sehingga siap untuk menjadi ibu dalam menyiapkan generasi yang akan datang untuk melanjutkan Indonesia ini,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menko Muhadjir memberikan pembekalan dan literasi tentang kesehatan pada 900 santri Ponpes Al Ubaidah yang nantinya akan ditugaskan di pelosok daerah di Indonesia.
Sejalan dengan Menko Muhadjir, Ketua DPP LDII Ardito Bhinadi mengatakan bahwa Ponpes memiliki peranan penting dalam mengentaskan stunting. Mengingat peranan itu, LDII dan Ponpes yang berada di bawah naungannya memberikan literasi dan pembekalan terhadap warga LDII dan santriwan-santriwatinya. Tak hanya itu, mereka juga menyediakan posyandu bagi warga Ponpes dan warga sekitar.
“Sejak awal kami sudah siapkan. Mulai dari peralatan hingga pelayanan, mulai dari pranikah hingga pasca melahirkan. Kami juga memberikan literasi dan pembekalan terhadap santriwati yang akan kami tugaskan ke seluruh pelosok daerah. Ini dalam rangka untuk mendukung program pemerintah mencegah stunting,” tutur Ardito Bhinadi.
Selain itu, sumberdaya manusia (SDM) yang sehat menjadi perhatian LDII. Ardito mengatakan LDII menyiapkan SDM yang sehat dimulai dari pranikah. “Jika dalam pranikah itu sehat, kemudian mereka kandungannya juga sehat dan didukung pemenuhan gizi maka akan melahirkan anak-anak yang sehat,” tuturnya.
Untuk mendukung program tersebut, kata Ardito, LDII juga bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam program Gemar Makan Ikan (Gemarikan) dan LDII bekerja sama dengan Forum Komunikasi Kesehatan Islam (FKKI) yang tugasnya memberikan literasi, pemeriksaan kesehatan bagi ibu, remaja putri, anak, dan para santri ponpes. (inggri)