Sidoarjo (18/7). PC LDII Tarik menghadiri undangan dari pengurus MUI Kabupaten Sidoarjo. Acara berlangsung di Aula Kecamatan Tarik pada Sabtu (13/7/2024). Acara ini jugadihadiri PC Muhammadiyah Kecamatan Tarik, Pengurus MWC NU Kecamatan Tarik, IPNU/IPPNU, Danramil, Kapolsek, serta Camat Tarik.
Dalam sambutannya, Camat Tarik, Hari Subagio menekankan pentingnya sinergi antara ulama dan umaro, “Kami berharap ulama dapat memberikan kesejukan dan kedamaian kepada umat, terutama menjelang kontestasi politik 2024. Masyarakat menginginkan situasi yang kondusif di wilayah ini,” katanya.
Pada kesempatan ini, Ketua PC LDII Kecamatan Tarik, Adi Kurniawan mengusulkan kepada pengurus DP MUI Kabupaten Sidoarjo untuk menyosialisasikan hasil kesepakatan mengenai penutupan jalan saat hajatan warga. Ia menyebutkan bahwa hal ini melanggar Perda Bupati Sidoarjo No. 10/2013 tentang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Usulan ini langsung ditanggapi oleh Kapolsek Tarik, AKP Lulus Sugiarto
Menanggapi hal tersebut, AKP Lulus Sugiarto yang sudah menjabat selama 18 bulan ini juga merespons usulan LDII. Ia menjelaskan dalam butir perijinan yang diajukan ke Polsek, tidak boleh ada penutupan total di jalan utama.
“Kami menegaskan bahwa jalan utama hanya boleh ditutup 50% saja dan akan melakukan pengawasan agar perizinan dijalankan sesuai kenyataan di lapangan. Kami juga akan berkomunikasi antar ormas dengan forkopimka melalui pertemuan ringan untuk menggali potensi positif atau mengantisipasi potensi negatif,” ujarnya.
Kapolsek dan Camat Tarik sepakat untuk membentuk grup WhatsApp sebagai media komunikasi dan silaturrahim yang lebih efektif antar ormas dan instansi terkait. Hal ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama dan koordinasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kecamatan Tarik.
Dalam kesempatan itu, Ketua MUI Kecamatan Tarik, KH Amien Abas juga memberikan paparan mengenai fatwa MUI Provinsi Jatim No. 1/2023 tentang haramnya politik identitas serta hasil ijtima’ MUI Bangka Belitung tahun 2024, “Materi ini disampaikan sebagai bentuk upaya MUI dalam memberikan panduan kepada umat Islam terkait isu-isu kontemporer,” ujarnya.
MUI Tarik mengaharapkan silaturrahim ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara ulama, umaro, dan masyarakat di Kecamatan Tarik, “Acara ini berlangsung untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan kondusif menjelang Pemilu 2024,” pungkasnya. (FWI/LINES)