Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mengaku memiliki hubungan historis dengan Partai Golkar di masa lalu. Namun, LDII membantah pihaknya menjadi bagian dari Partai Golkar untuk memenangkan Pemilu 2009. “Apakah Golkar terkait dengan LDII? LDII menganggap punya hubungan emosional dan histori di masa lalu, tapi kita buklan underbow Golkar,” kata Wakil Sekjen DPP LDII Hidayat Nahwi Rasul kepada wartawan di RM Salero Jumbo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/2/2009). Menurut Hidayat, walau faktanya LDII memiliki hubungan emosional dan historis di masa silam, tapi semua keputusan politik tetap diserahkan kepada warganya dalam menentukan hak politiknya. “Apakah kita akan pilih Golkar? Kita tidak ada intruksi soal itu kepada warga,” tegasnya lagi.
Diakui Hidayat, sejak menjelang pelaksanaan Pemilu, banyak parpol yang datang untuk berkomunikasi. “Hampir semua parpol berkomunikasi, kami terima karena kita ingin mengetahui visi dan misi untuk mencari obyektifitas dan rasionalitas bagi warga untuk menentukan hak politiknya,” jelasnya.LDII sendiri, lanjut Hidayat, dalam Rapimnas LDII Tahun 2007 lalu memang telah memberikan arahan bahwa persoalan politik diserahkan kepada hati nurani masing-masing warganya dengan mempertimbangkan obyektifitas dan rasionalitas. “LDII tidak ada seruan untuk memilih calon A atau calon B,” tegasnya lagi.
Dalam kesempatan itu, Hihayat juga menyatakan, pimpinan pusat LDII telah mengeluarkan imbauan agar warganya tetap menggunakan hak politiknya dalam pemilu mendatang. “Jangan sampai ada golput, jangan sampai ada yang tak gunakan hak politiknya dan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada warga untuk memilih secara obyektif,” ungkapnya lagi. (pemilu.detiknews.com )