Dalam rangka mempererat tali silaturrahim lintas masyarakat, setiap tiga puluh lima hari sekali di Kota Kediri diselenggarakan acara pertemuan rutin PAUB-PK/FKUB yang pada awal tahun 2017 ini Pondok Pesantren Wali Barokah Kota Kediri mendapat giliran sebagai tuan rumah, Senin malam (20/2/17).
Acara tersebut dihadiri ± 350 orang, diantaranya pengurus pleno PAUB-PK/FKUB Kota Kediri, Forkopimda, TNI-Polri, serta tokoh umat beragama, antara lain Muhammadiyah, NU, LDII, Wahidiyah, Al Irsyad, Konghuchu, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Tidak ketinggalan pula beberapa instansi/ lembaga pemerintah/ swasta, Muspika 3 kecamatan, Lurah, RT-RW, serta beberapa media cetak & elektronik.
Turut hadir dalam acara tersebut Walikota Kediri yang diwakili oleh Wakil Walikota, Kapolres Kediri Kota yang diwakili Wakapolres, Komandan Kodim 0809 Kediri, Kepala Kejaksaan Negeri, Ketua Pengadilan Negeri, Kepala Lapas, dan Kepala Kantor Kemenag.
Sebagaimana diketahui bahwa Paguyuban Antar Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan (PAUB-PK) Kota Kediri ini adalah wadah bagi anggotanya untuk saling silaturrahim mewujudkan Kota Kediri yang aman dan kondusif. “Kami ini adalah warga masyarakat yang ikut membantu pemerintah dalam rangka mewujudkan Kota Kediri yang aman dan kondusif,” kata Drs. H. Moh. Salim, M.Pd selaku Ketua PAUB-PK Kota Kediri dalam sambutannya.
Sebagai tuan rumah, Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah Kota Kediri Drs. H. Sunarto, M.Si menyampaikan rasa syukur sebesar-besarnya atas terselenggaranya acara ini. Secara khusus H.Sunarto juga menyampaikan apresiasinya kepada Kapolres Kediri AKBP Sumaryono, SH, S.Ik, MH yang turut hadir dalam acara tersebut, mengingat banyaknya santri pondok Wali Barokah yang ditempatkan di pondok-pondok pesantren di Kabupaten Kediri.
“Mohon kerja samanya dengan jajaran Polres Kediri karena ada beberapa santri kami yang dididik & dibina di beberapa pondok pesantren di wilayah Kabupaten Kediri, mengingat pondok kami dengan jumlah santri yang mencapai 4.000 orang sudah overload,” lanjut H. Sunarto.
Dalam acara tersebut Wakil Walikota Kediri Hj. Lilik Muhibbah, S.Sos.I, M.Pd.I dalam sambutannya menyampaikan tentang perkembangan-perkembangan pembangunan yang ada di Kota Kediri melalui programnya, antara lain Prodamas atau Program Pemberdayaan Masyarakat. “Terima kasih juga kami sampaikan kepada semua elemen masyarakat Kota Kediri yang ikut bersama-sama merawat dan menjaga keberagaman dan kebhinnekaan yang ada di Kota Kediri ini sehingga Kota Kediri tetap aman, damai, tenang dan bahagia bagi masyarakatnya,” kata Ning Lilik.
Dalam kesempatan ini Polres Kediri Kota juga menyampaikan informasi mengenai angka kematian lalu lintas yang sangat tinggi saat ini. “Dalam waktu dekat, jajaran Polres Kediri Kota kami akan menggelar Operasi Simpatik, yang kami anggap merupakan solusi untuk menekan tingginya angka kecelakaan lalu lintas,” imbuh Wakapolres Kediri Kota Kompol Andik Gunawan, S.Ik.
Sejak dibentuknya PAUB-PK/FKUB, keberadaannya dianggap berhasil meredam berbagai konflik di Kota Kediri. Hal ini dikarenakan, antar pimpinan antar kelompok atau umat terjalin komunikasi yang baik saat muncul permasalahan. Kebiasaan tersebut berawal dari tekad para pemimpin agama untuk mencegah terjadinya konflik sosial di Kediri seperti yang kerap terjadi di tempat lain.
Latar belakang berdirinya PAUB-PK diawali dari dua bulan setelah peristiwa Mei 1998 di Jakarta, tepatnya 8 Juli 1998, para pimpinan umat berbagai agama dan aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Kediri mengadakan doa bersama. Atas prakarsa K.H. Anwar Iskandar, K.H. Imam Yahya Malik dan Amien Djoenaidi doa bersama itu dilaksanakan, diawali di UNISKA Kediri. Setelah itu, dukungan dari tokoh-tokoh agama dan masyarakat pun bermunculan.
Setelah dilakukan evaluasi, forum doa ini kemudian sepakat menindaklanjuti dengan membentuk Paguyuban Antar Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan (PAUB-PK) Kota Kediri pada tanggal 28 Juli 1998. Pada awalnya, unsur Islam dalam PAUB banyak diisi dari NU. Lalu dalam perkembangannya, Muhammadiyah dan LDII turut bergabung sejak 3 September 2001.