Yogyakarta (6/5). Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan apresiasi terhadap peran LDII dalam membina karakter generasi muda. Hal ini disampaikan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, saat melakukan kunjungan Safari Jumat ke Masjid Baitussalam Daengan, Gedongkiwo, Mantrijeron, pada Jumat (18/4).
Dalam kunjungannya, Hasto menyoroti kontribusi LDII yang dinilai berhasil membentuk karakter anak-anak sejak usia dini secara sistematis. Menurutnya, pembinaan mulai dari balita hingga remaja menjadi fondasi penting bagi kemajuan kota. “LDII menggiring generasi penerusnya dengan rapi dan teratur. Mereka diajari hidup mandiri, sederhana, tidak boros. Ini luar biasa. Pembangunan daerah akan sangat bergantung pada kualitas generasi mudanya,” ujar Hasto.
Hasto menyampaikan bahwa pihaknya terus mendorong program-program yang selaras dengan misi pembangunan karakter anak muda. Salah satunya melalui rencana pembentukan Adolescent Health Center, pusat layanan kebugaran remaja yang juga fokus pada kesehatan mental. “Anak muda sekarang banyak yang stres, cemas, bahkan memiliki pikiran negatif. Kita harus hadir memberi solusi agar mereka tidak terjerumus jadi ODGJ. Nantinya kami siapkan dokter jiwa, psikolog, dan pendamping keluarga di RS Pratama,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya berdakwah secara damai tanpa memicu konflik. Menurutnya, penyampaian pesan keagamaan harus dilakukan dengan cara-cara yang jujur, inklusif, dan penuh semangat gotong royong. “Syiar kebaikan seharusnya dilakukan tanpa menciptakan perpecahan. Dakwah itu bisa dengan kerja nyata, kejujuran, dan kepedulian sosial,” tambah Hasto.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kota Yogyakarta, Herman Suherman, menyambut baik kunjungan tersebut dan menyatakan kesiapan LDII untuk terus bersinergi dengan pemerintah. Ia menyebut kolaborasi antara ormas keagamaan dan pemerintah merupakan kunci keberhasilan dalam membangun masyarakat. “Kami sangat mengapresiasi kunjungan ini. Ini menunjukkan bahwa pemerintah hadir dan terbuka dengan berbagai elemen masyarakat,” kata Herman.
Herman juga menyampaikan sejumlah program LDII yang dapat mendukung kebijakan Pemkot, seperti pengelolaan sampah berbasis masyarakat, sekolah lansia, serta program pencegahan stunting. “Kami siap mendukung penuh program pemerintah. Bahkan beberapa inisiatif sudah kami jalankan lebih dulu di lingkungan LDII,” ungkapnya.
Ia juga berharap kerja sama yang terbangun ke depan semakin konkret dan berkelanjutan. Herman menambahkan, kunjungan dalam program Safari Jumat ini tidak hanya mempererat hubungan antara pemerintah dan tokoh agama, tetapi juga memperkuat kolaborasi lintas sektor.
“Peran LDII dalam membentuk karakter generasi muda diapresiasi sebagai salah satu pilar penting pembangunan sosial yang sejalan dengan visi Kota Yogyakarta untuk menciptakan masyarakat yang sehat, cerdas, dan berakhlak,” tutupnya.