Assalamu Alaikum Wr.Wb
Sudah 1 minggu ini media Elektronik dan dunia maya,gempar dan geger dengan berita Video porno Artis papan atas negeri ini,prianya diduga Ariel Peterpan(Sekarang diplesetkan jadi Peterporn),wanitanya diduga artis cantik Luna Maya dan Cut tari…Hmmm…Kita yang biasa mendengar berita korupsi dan politik melulu,cukup terkejut tapi juga senyum kecut melihatnya,karena kita melihatnya bersama sama dengan anak anak kita,tentu banyak yang belum saatnya melihat adegan seperti itu…meski di TV di blur (diburamkan),tapi saya kuatir malah membuat anak anak penasaran (atau jangan jangan malah ortunya yang penasaran yah…hehe).
Benar benar negeri kita sudah carut marut ini,semakin kelihatan rusaknya dengan pemberitaan terus menerus seperti ini…Hal ini selain makin menyebarkan kemaksiatan,juga membuat anak anak penasaran mencari cari,warnet penuh hanya untuk mencari film itu…benar benar mengerikan.Lepas benar atau salah pemerannya artis papan atas atau bukan,jelas ini semakin memperberat kita sebagai pengawal generus untuk menjaga mereka dari pengaruh kemaksiatan yang semakin mengganas ini…..
Saat ini manusia seperti sudah tidak punya malu lagi,merekam kemaksiatannya sendiri (meski untuk pribadi),tapi pelakunya belum menikah,yang sudah sah suami istri saja,pasti ada rasa malu dalam keadaan seperti itu direkam.Sedangkan ini ..jelas jelas berzina dan direkam…Masya Allah,sudah keterluan perilaku bejat seperti ini….Padahal Malu adalah sebagian dari iman…Malu adalah akhlak yang menghiasi perilaku manusia dengan cahaya dan keanggunan yang ada padanya. Inilah akhlak terpuji yang ada pada diri seorang lelaki dan fitrah yang mengkarakter pada diri setiap wanita. Sehingga, sangat tidak masuk akal jika ada wanita yang tidak ada rasa malu sedikitpun dalam dirinya. Rasa manis seorang wanita salah satunya adalah buah dari adanya sifat malu dalam dirinya.
Apa sih sifat malu itu? Hakikat dari malu adalah akhlak yang muncul dalam diri untuk meninggalkan keburukan, mencegah diri dari kelalaian dan penyimpangan terhadap hak orang lain.Sifat malu adalah melihat nikmat dan karunia sekaligus melihat kekurangan diri, yang akhirnya muncul dari keduanya suasana jiwa yang disebut dengan malu kepada Sang Pemberi Hidup ini.”
Ada tiga jenis sifat malu, yaitu:
1.Malu yang bersifat fitrah. Misalnya, malu yang dialami saat melihat gambar seronok, atau wajah yang memerah karena malu mendengar ucapan jorok.Rasa ini kelihatannya banyak yang sudah tidak punya,karena melihat video pornopun,terlihat sambil tertawa tawa dengan teman temanya yang sama masih remaja,wanita ataupun pria..
2. Malu yang bersumber dari iman. Misalnya, orang iman yang menghindari berbuat maksiat karena malu pada Allah.Inipun sudah banyak yang tidak punya,karena banyak yang medokumentasikan pelanggarannya,bahkan ada yang merekam perbuatan zinanya dan jadi kebanggaannya.atau upload foto foto tanpa jilbab di facebook
3.Malu yang muncul dari dalam jiwa. Misalnya,seperti telanjang di hadapan orang banyak.Kita perhatikan saja,hanya orang yang sakit jiwa saja yang tidak malu telanjang di hadapan orang lain.Jadi kalalu ada orang yang tidak gila tetapi tidak malu telanjang/setengah telanjang di depan umum,memang itu adalah sakit kejiwaan/exhibisionist,seperti sebagian artis Indonesia.
Karena itu, beruntunglah orang iman yang masih punya rasa malu.Orang yang menjadikan sifat malu sebagai pakaiannya, niscaya orang-orang tidak akan melihat aib dan cela pada dirinya. Bahkan, Rasulullah saw. menjadikan sifat malu sebagai bagian dari cabang iman. Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Iman memiliki 70 atau 60 cabang. Paling utama adalah ucapan ‘Laa ilaaha illallah’, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan di jalan. Dan sifat malu adalah cabang dari keimanan. Dari hadits itu, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa tidak akan ada sifat malu dalam diri seseorang yang tidak beriman. Akhlak yang mulia ini tidak akan kokoh tegak dalam jiwa orang yang tidak punya landasan iman yang kuat kepada Allah swt. Sebab, rasa malu adalah pancaran iman.
Malu dan iman keduanya sejajar bersama. Ketika salah satu dari keduanya diangkat, maka yang lain pun terangkat.Karena itu, sifat malu tidak akan mendatangkan kemudharatan. Sifat ini membawa kebaikan bagi pemiliknya. “Al-hayaa-u laa ya’tii illa bi khairin, sifat malu tidak mendatangkan sesuatu kecuali kebaikan.Dengan kata lain, seseorang yang kehilangan sifat malunya yang tersisa dalam dirinya hanyalah keburukan. Buruk dalam ucapan, buruk dalam perangai. Bertingkah dengan penampilan seronok dan bermuka tebal. Tentu bagi dia surganya jauh.Malu adalah bagian dari iman, dan keimanan itu berada di surga. Ucapan kotor dan perbuatan kotor, berasal dari akhlak yang buruk dan akhlak yang buruk tempatnya di neraka. Sifat Malu itu baik,namun lebih baik lagi bila sifat malu itu ada pada diri seorang wanita..Kita harus tanamkan budaya malu dalam pelanggaran dan semangat dalam keimanan pada generasi penerus kita….
Wassalamu Alaikum Wr.Wb
Oleh:Tito Irawan