Sampit (6/12). PC LDII Mentawa Baru, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menggelar workshop bimbingan konseling (BK) pada Minggu, (1/12). Kegiatan tersebut mengangkat tema “Strategi Membangun 29 Karakter Luhur dalam Keluarga” yang digelar secara daring dan luring.
Acara yang digelar di empat titik lokasi itu bertujuan memberikan wawasan dan pengetahuan, mengenai pentingnya pembangunan karakter luhur dalam keluarga, khususnya bagi ibu-ibu dan remaja putri.
Dewan Penasehat PC LDII Mentawa Baru Ketapang, Eko Cahyono menjelaskan bahwa pelaksanaan workshop menjadi upaya menjawab tantangan zaman bagi generasi penerus. “Kami menyiapkan generasi unggul melalui 29 karakter luhur. Pada saatnya nanti merekalah yang menjadi generasi emas.”
Eko menegaskan kegiatan itu juga sejalan dengan upaya DPP LDII menyiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas, terutama pembentukan kepribadian. Melalui implementasi program Tri Sukses generus yakni akhlakul karimah, alim-faqih, dan mandiri.
“Kuncinya adalah karakter yang membentuk perilaku seseorang. Kemudian attitude tersebut kita tanamkan dengan 29 karakter luhur,” imbuhnya.
Sebagai narasumber, hadir secara daring Psikolog Fatlu Riski Lestari dari Tulungagung yang memaparkan pentingnya membangun karakter anak dari keluarga, terutama peran seorang ibu. “Ibu adalah madrasah pertama,” ujarnya.
Sebagai madrasah pertama, peran ibu sangat krusial dalam mendidik dan mengasuh anak, baik sejak usia dini maupun menghadapi tantangan yang terus berkembang. Fatlu menekankan seorang ibu atau calon ibu penting, untuk berpengetahuan yang cukup mengenai cara mendidik dan mengasuh anak.
Lebih lanjut, dalam mendidik anak, para ibu harus cepat beradaptasi dengan berbagai situasi yang ada. Menurutnya, setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga cara mendidiknya pun harus disesuaikan.
“Dalam mendidik anak tidak bisa disamakan antara satu anak dengan anak lainnya. Namun, ada satu titik tertentu di mana naluri seorang ibu akan berbicara untuk mengetuk hati si anak dengan caranya masing-masing,” tambahnya.
Selain itu penanaman nilai luhur sejak dini diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat, untuk membentuk generasi yang unggul dan berkualitas di masa depan.