Jakarta – Kementerian Kordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengadakan Giat Bhakti PMK dalam rangkaian Ekspedisi NKRI. Pada ‘Giat’ yang kelima ini, LDII bersama Gerakan Pramuka SAKO SPN dan kembali dipercaya oleh Kemenko PMK untuk berpartisipasi memberikan bantuan ke pelosok Indonesia.
Giat Kemenko PMK kali ini merupakan perpaduan antara Ekspedisi Bhakti PMK dengan Ekspedisi NKRI yang rutin digelar masing-masing setiap tahunnya. Pada tahun 2017 ini, kedua kegiatan itu dipadukan menjadi satu dengan nama Ekspedisi NKRI 2017 dengan mengambil tema “Peduli Masyarakat dan Lestarikan Alam Indonesia.” dimana Senkom Mitra Polri juga turut berpartisipasi dalam giat ini.
Ekspedisi NKRI 2017 Koridor Papua ini diikuti oleh 1.000 Mahasiswa Pemuda yang terdiri dari 600 orang dari berbagai daerah di Indonesia, dan 400 orang dari mahasiswa/pemuda lokal. Tim ini direncanakan akan memulai misi ekspedisinya pada Juli hingga November 2017 dan akan menyusuri Rute yang melalui empat Kabupaten di Provinsi Papua yaitu Kab. Asmat, Kab. Mappi, Kab. Boven Digul, dan Kab. Merauke.
Sementara Ekspedisi Bhakti PMK akan menempuh rute pelayaran Jakarta – Makassar – Pulau Raha (Muna) – Ambon – Tual – Dobo – Agats – Merauke. Misi pelayaran Bhakti PMK akan digelar selama 30 hari dan akan berangkat dari Jakarta mulai Oktober dan kembali pada November 2017.
Tujuan Bhakti PMK
Dalam rapat koordinasi (rakor) Dukungan Program/Kegiatan Ekspedisi NKRI Tahun 2017 (2/10), Deputi bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana Kemenko PMK, Masmun Yan Mangesa meminta peserta yang hadir untuk menyampaikan progress report dan bentuk nyata terkait dukungan program/kegiatan yang akan dilakukan.
“Kemenko PMK sudah beberapa kali menggelar rakor terkait Ekspedisi NKRI 2017 untuk melakukan cross check kegiatan yang akan dilaksanakan. Pada rakor Februari lalu, beberapa pihak juga telah menyampaikan dukungannya. Untuk itu, saya harapkan saat ini masing-masing peserta dapat menyampaikan progress dan bentuk nyata atas dukungan program/kegiatan yang akan dilaksanakan pada Ekspedisi NKRI”, jelas Yan.
Lanjutnya, Kemenko PMK juga telah berkoordinasi dengan daerah tujuan Ekspedisi NKRI 2017 untuk mengetahui kesiapan dan kebutuhan masing-masing daerah. Hal ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dan masukan dalam menentukan program/kegiatan yang akan dilakukan pada Ekspedisi NKRI 2017 nanti.
LDII sendiri sudah menyiapkan bantuan senilai 1,3 milyar rupiah dalam bentuk 20.000 pakaian barokah, 400 helai mukena, 1000 helai jilbab barokah, 250 set perlengkapan sekolah, 25 beasiswa pondok, 6 set karpet musholah, 20 sepeda motordan bantuan non fisik lain seperti tausyah dan pelatihan membuat video komunitas lewat smartphone.
Sementara itu Sako SPN lebih banyak memberikan bantuan non fisik seperting coaching clinic memanah, baris berbaris, semaphore dan morse, simpul pramuka, dan berbagai merchandise menarik yang akan diberikan kepada masyarakat yang akan dikunjungi.
Di waktu yang berbeda, Abdullah Syam turut memberikan pembekalan kepada para peserta Ekpedisi Bahkti, di Kantor DPP LDII, Patal Senayan (28/9). Ia berpesan agar dimanapun warga LDII berada tetap berbudi luhur, apalagi sudah lima kali mengikuti giat ini.
“Mari kita jaga persatuan dan kesatuan NKRI berdasarkan empat konsensus bangsa, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Saya meminta kepada bapak-bapak yang akan memberikan tausyiah di pulau-pulau nanti agar memberikan dakwah yang menyejukan sebagaimana program Green Dakwah yang digaungkan LDII selama ini,” ujarnya