Yogyakarta (4/5). Peringatan Hari Bumi yang jatuh setiap 22 April menjadi momen penting bagi seluruh umat manusia untuk kembali merenung dan mengingatkan akan pentingnya menjaga kelestarian planet ini. Pada tahun 2025, tema yang diangkat adalah “Our Power, Our Planet” yang mengajak masyarakat untuk berfokus pada penggunaan energi baru terbarukan (EBT) sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan. Di Yogyakarta, LDII juga turut menggaungkan aksi nyata untuk mendukung gerakan ini.
Sekretaris Umum DPP LDII, Dody Taufiq Wijaya, menyampaikan bahwa tema Hari Bumi tahun ini sangat sesuai dengan arah gerakan LDII yang selalu berfokus pada pembangunan ekosistem hijau. “LDII mendukung penuh tema Hari Bumi tahun ini, karena kami melihat bahwa pemanfaatan energi baru terbarukan adalah salah satu langkah strategis dalam pembangunan berkelanjutan,” ungkap Dody.
Menurutnya, EBT tidak hanya berfungsi sebagai solusi mengatasi krisis iklim, tetapi juga sebagai peluang ekonomi di masa depan. “Dengan pengembangan energi bersih, kita bisa mengurangi emisi gas rumah kaca, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara lebih merata,” tambahnya.
LDII sendiri telah mengambil sejumlah langkah konkret untuk mendukung transisi menuju penggunaan EBT. Salah satunya adalah melalui pengoperasian dua Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Perkebunan Teh Jamus, serta dua sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pondok Pesantren Wali Barokah di Kediri.
Selain itu, LDII juga telah memasang PLTS atap di beberapa lokasi, termasuk di Kantor DPP LDII di Senayan dan Ponpes Minhaajurosyidin di Pondok Gede. Dody menekankan bahwa saat ini biaya instalasi EBT semakin terjangkau, menjadikannya sebagai solusi yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga ekonomis bagi masyarakat.
Khusus di Yogyakarta, Ketua DPW LDII DIY, Atus Syahbudin, mengajak berperan aktif dalam menjaga kelestarian bumi. “Hari Bumi adalah momentum yang sangat penting, tidak hanya untuk refleksi, tetapi juga untuk aksi nyata. LDII DIY siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah, komunitas, dan akademisi untuk mendorong penggunaan energi bersih dan pelestarian lingkungan di Yogyakarta,” kata Atus.
Menurutnya, kolaborasi antar berbagai elemen masyarakat sangat diperlukan untuk mencapai tujuan keberlanjutan yang lebih luas. Atus juga mengajak masyarakat untuk memulai perubahan kecil yang dapat berdampak besar, seperti mengurangi penggunaan plastik, memilah sampah, mendaur ulang, dan menanam pohon.
“Langkah-langkah kecil seperti ini bisa memberikan dampak yang luar biasa. Mengurangi plastik, memilah sampah, mendaur ulang, dan menanam pohon adalah cara kita menjaga bumi. Setiap tindakan kecil ini memiliki kekuatan besar untuk menjaga bumi kita tetap lestari,” tegas Atus.
Menurut Atus, keberhasilan dalam menjaga kelestarian bumi bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau organisasi besar, tetapi juga peran setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. “Kita semua memiliki peran dalam menjaga bumi ini. Tidak ada yang terlalu kecil untuk berkontribusi. Jika kita semua melakukan perubahan kecil di rumah, dampaknya akan sangat besar bagi generasi mendatang,” ujar Atus.