Klaten (23/9). Remaja PAC LDII Pereng, Prambanan, Klaten, Dini Aprilia berhasil menjuarai Festival Anti Korupsi yang digelar oleh Inspektorat Daerah Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada 11-14 September 2024. Kegiatan itu bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai integritas dan antikorupsi di kalangan pelajar, dengan menggelar berbagai lomba edukatif dan kreatif.
Festival ini dibuka secara resmi oleh Bupati Klaten, Sri Mulyani di Graha Bung Karno, Klaten. Acara pembukaan turut dimeriahkan oleh penampilan komika Akbar Kobar yang menyuguhkan humor segar dengan sentuhan pesan moral antikorupsi.
Keesokan harinya, berbagai perlombaan digelar, termasuk lomba mewarnai dan menggambar poster untuk jenjang TK/SD, serta lomba esai dan stand-up comedy untuk jenjang SMA. Sedangkan Lomba Orasi Anti Korupsi dilaksanakan di Alun-Alun Klaten dan diikuti oleh 70 peserta dari berbagai SMP di Kabupaten Klaten.
Dalam kompetisi itu, Dini yang merupakan siswi kelas VIII dari SMPN 2 Prambanan, berhasil keluar sebagai Juara 1. Dini berhasil memukau dewan juri dengan orasi yang tegas dan bersemangat dalam menyuarakan pentingnya memberantas korupsi di Indonesia.
Anak ketiga dari tiga bersaudara itu dikenal sebagai sosok yang rajin dan tekun dalam kegiatan belajar maupun mengaji. Dengan prestasi ini, Dini mendapatkan kehormatan untuk membawakan orasi anti korupsi di hadapan Bupati Klaten dan Forkopimda pada upacara penutupan Festival Anti Korupsi yang digelar pada Sabtu, 14 September 2024, di Alun-Alun Klaten.
Menanggapi hal itu, Ketua DPD LDII Kabupaten Klaten, Sarjono, mengatakan kegiatan itu merupakan upaya pemerintah menanamkan karakter kepada pelajar. “Alhamdulillah, semoga harapan kita agar negeri ini bebas dari korupsi bisa benar-benar terwujud,” ujarnya.
Program LDII tentang 29 karakter luhur, lanjutnya, jika diterapkan sejak dini, maka akan membawa Indonesia menjadi bangsa yang besar, sejajar dengan bangsa lain di dunia, dan terbebas dari korupsi. “Prestasi generus LDII ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk ikut aktif dalam mendukung gerakan anti korupsi. Sekaligus membuktikan bahwa nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan dapat diselaraskan dalam menciptakan generasi yang berintegritas dan bebas dari korupsi,” pungkasnya. (Rizal PM)