Palopo (21/5). DPD LDII Kota Palopo bekerja sama dengan Penggerak Pembina Generus (PPG) Kota Palopo menggelar pengajian khusus bagi generasi muda LDII. Pengajian untuk memperkaya wawasan keagamaan ini berlangsung di Masjid Nurul Haq, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Minggu (18/5).
Kegiatan diikuti oleh peserta dari berbagai jenjang usia, mulai dari pra remaja hingga dewasa. Materi utama pengajian adalah pembekalan ilmu tentang tata cara pemulasaran jenazah. Dimulai dari memandikan, mengkafani, mensholati hingga menguburkan. Tata cara ini merupakan bagian penting dari praktik ibadah sekaligus bentuk tanggung jawab sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Para peserta menyambut antusias kegiatan ini. Mereka tidak hanya memperoleh pemahaman teori, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkannya secara langsung. “Selama ini kami hanya mengetahui teori tentang pemulasaran jenazah, namun ini adalah pertama kalinya kami mempraktikkannya. Ilmu ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai calon generasi penerus ke depan,” ujar Dimas salah satu peserta.
Dewan Penasihat (Wanhat) DPD LDII Kota Palopo, Hamka, mengungkapkan pentingnya melibatkan generasi muda dalam kegiatan keagamaan yang bersifat praktis. “Sudah saatnya anak-anak muda dilibatkan dalam proses pemulasaran jenazah. Mulai dari memandikan hingga penguburan. Ini adalah bagian dari pembentukan karakter religius dan sosial mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PPG Kota Palopo, Mubarok Abu Bakar berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak nyata bagi generasi muda LDII. “Setelah mengikuti kegiatan ini, kami berharap generasi muda LDII dapat dengan ikhlas dan penuh semangat membantu dalam proses pemulasaran jenazah ketika ada saudara yang meninggal dunia,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, para peserta tidak hanya diberikan pemahaman keagamaan seperti fikih dan tata cara pemulasaran jenazah, tetapi juga ditanamkan nilai-nilai empati dan kepedulian terhadap sesama. Hal ini sejalan dengan misi LDII dalam membentuk generasi profesional religius, yakni generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual dan sosial.