Jakarta (4/1). Sebanyak 264 anggota Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara (SAKO SPN) dari berbagai kalangan dan berbagai daerah se-Indonesia, mengikuti pelatihan dasar pembentukan karakter dan wawasan kebangsaan di Markas Grup 3 Kopassus, Cinjantung, Jakarta pada 5-7 Januari 2016.
Peserta terdiri dari unsur guru pondok pesantren, mahasiswa, sarjana dan pembina pramuka yang berasal dari Pondok Pesantren, Sakoda, Sakocab, dan beberapa provinsi diantaranya, Jakarta, Yogyakarta, Lampung, Jawa Barat, Sumatera Selatan dan Kalimantan Utara.
“Kegiatan ini sebagai perwujudan untuk membangun nilai luhur Pancasila sebagai identitas bangsa yang berkarakter dan berwawasan, demi terwujudnya harmomi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Edwin Sumiroza Ketua Pelaksana Acara.
Peserta pelatihan dibagi menjadi sembilan peleton yang terdiri dari tujuh peleton putra dan dua peleton putri. Masing-masing peleton didampingi oleh dua orang pembina dan satu perwira pendamping pengasuh Kopassus.
Peserta mulai Selasa (5/1) akan diberikan materi yang berkaitan dengan pembentukan karakter dan wawasan kebangsaan. “Materi indoor yang diberikan yaitu membangun karakter serta wawasan kebangsaan dalam ketahanan NKRI, dan perspektif Gerakan Pramuka.
Para peserta diajak memahami perang hibrid “Proxy War” sebagai bentuk peran modern, yang menuntut peran ganda dari setiap warga negara untuk memenangi proxy war, untuk menegakkan NKRI. Pasalnya bentuk ancaman bangsa Indonesia saat ini tak lagi berupa kekuatan negara lain, namun juga gerakan kelompok ISIS serta kelompok radikal lainnya di wilayah Indonesia.
Peserta juga akan memperoleh pembekalan mengenai Pancasila dan revitalisasi terhadap gerakan Pramuka di Indonesia. Selin itu mereka diperkenalkan juga musuh klasik para pemuda, berupa narkoba dan pencegahannya.
Selain materi indoor, peserta juga diberikan materi outdoor. “Kakak-kakak juga akan memperoleh materi outdoor berupa krida moutaineering, krida navigasi darat, krida pioneering, krida survival, krida penanggulangan bencana alam, bongkar pasang senjata, lempar pisau, rayapan tali satu dan tali dua, permainan game stage 2 dan peluncuran dan naik tebing,” ujar Rio Sidauruk anggota Departemen Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan DPP LDII.
Usai pelatihan yang direncanakan berakhir pada Kamis (7/1), peserta yang lulus akan memperoleh sertifikat yang ditanda tangani oleh Danjen Kopassus Mayor Jenderal TNI Herindra dan Ketua PIN SAKO SPN H Ashar Budiman, SE. Selain itu, peserta juga akan memperoleh brevet dan tiska dari SAKO SPN.