Ldii.or.id – Indonesia merupakan negara kepulauan dengan kekayaan alam dan keindahan alam yang tak ternilai harganya. Maka melestarikan keindahan alam adalah sebuah proses mutlak. Untuk itu pemuda LDII Srengseng Sawah, Jakarta Selatan mengadakan acara Indonesia is Island demi menghayati dan melestarikan keindahan alam Indonesia.
Acara ini yang digelar selama tiga hari ini dilepas oleh Edi Kotamara selaku pembina di Masjid Nur Hidayah. Adapun pelaksanaan kegiatan berada di Pulau Tikus salah satu dari Kepulauan Seribu, Jakarta.
“Acara ini sudah berturut-turut selalu kami adakan dalam 3 tahun terakhir, tentunya dengan pulau yang berbeda. Tujuannya untuk mencapai Tri Sukses generus ditambah menggetoktularkan bahwa negara kita adalah negara kepulauan dengan kekayaan dan keindahan alam yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu kami harus berperan aktif dalam menjaga nya (GO GREEN),” ujar Moch Ramadhani selaku Koordinator Acara.
Selain menghayati kekayaan alam Indonesia, Edi mengingatkan agar para pemuda dapat menjadi contoh pergaulan dimanapun berada. Selain dari pihak LDII, acara ini diikuti pula oleh perwakilan pemuda dari Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Kepulauan Seribu.
Triyogo Bekti Oetomo, tamu undangan dari Jakarta Selatan mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini sangat positif dan perlu diberikan apresiasi positif. “Masyarakat harus mengetahui bahwa wisata pulau bukan hanya untuk dinikmati, tapi juga untuk dijaga keindahan alamnya. Bagaimana tidak, banyak sampah di beberapa pulau yang menjadi tempat wisata. Maka dari itu, saya pribadi sangat mengapresiasi kegiatan-kegiatan seperti ini,” ujar Yogo.
Selain acara penghayatan terhadap kondisi alam, kali ini digelar pula acara penggemblengan kemandirian dan acara keagamaan. Beberapa kegiatan keagamaan berupa hafalan Alquran, tausiyah dan salat tahajud di 1/3 malam yang akhir.
Di akhir acara banyak makna yang dapat diperoleh dalam kegiatan ini. “Usia kami masih belia, tapi kami mendapat kesempatan untuk belajar bagaimana cara nya mengharga alam, menghargai air bersih, hidup jauh dari orang tua, kami belajar mandiri di sini. Kami belajar susah di sini, dan alhamdulillah kami bisa dapatkan ini. Alhamdulillah,” ujar M Tis’an Nur Hidayat salah satu peserta kegiatan.
Acara ditutup pada Sabtu 2 Agustus 2014 dengan gerakan bersih-bersih pantai dan foto alam (Yogo-Lines).