MADINAH- Jamaah yang beribadah di Masjid Nabawi mulai membeludak. Jika pada Senin (18/9) lalu masjid tidak penuh dan pelataran utama kosong melompong, kemarin kondisinya sudah sama sekali berbeda. Area dalam masjid selalu penuh. Ketika shalat jumat, seluruh pelataran utama pun ikut sesak.
Sepekan ini, jamaah dari berbagai negara yang akan menunaikan ibadah haji memang sudah mulai berdatangan.
Jamaah dari Malaysia, Filipina, dan Thailand sudah hilir mudik di sekitar Nabawi. Kehadiran mereka sangat mencolok terlihat dari tanda pengenal dan seragam yang dikenakan. Mereka tiba bergelombang sejak Selasa lalu. Jamaah Turki juga sudah tiba.
Kloter pertama jamaah Indonesia dijadwalkan mendarat di Jedah dan Madinah pada Jumat (21/9) sore atau Sabtu dini hari WIB.
Kepala Daerah Kerja Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2012, Ahmad Jauhari, menjelaskan, seluruh persiapan untuk menyambut kedatangan jamaah sudah tuntas. Pemondokan, katering, dan layanan transportasi bagi mereka telah sepenuhnya siap. Jamaah kloter awal akan tinggal di Madinah selama sedikitnya sembilan hari untuk melaksanakan ibadah shalat arbain sebelum bergeser ke Makah. Selama di Madinah, para jamaah akan menginap di sejumlah hotel. Semua penginapan tersebut berada sangat dekat dengan Masjid Nabawi. Jarak terjauh tak lebih dari 600-an meter.
“Insyaallah semuanya sudah siap. Para petugas (panitia haji-red) juga telah menempati pos mereka masing-masing untuk membantu jamaah melaksanakan ibadah,” kata Ahmad Jauhari.
Daker Madinah dibagi menjadi delapan sektor, yakni lima di sekitar Masjid Nabawi –termasuk sektor khusus yang beranggotakan 17 polwan, polisi, dan tentara yang bertugas di dalam Masjid Nabawi– serta sektor Terminal Hijrah, Bandara, dan Bir Ali. Sektor-sektor ini dibentuk untuk membantu jamaah jika ada yang tersesat atau bermasalah. Para petugas sektor bekerja selama 24 jam secara bergiliran.
Selain para petugas sektor, tim medis di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah juga telah siap. Di kantor BPHI Madinah, yang akan menjadi rujukan jamaah sakit, terdapat 10 bangsal. Di Jedah, tim kesehatan Daker Jedah juga telah melakukan antisipasi menyambut kedatangan kloter awal. Biasanya, karena menempuh penerbangan jauh dan banyak jamaah lanjut usia, ada yang langsung membutuhkan layanan medis.
Kepala seksi tim kesehatan Ananto Prasetyo Hadi menjelaskan, pihaknya menyiapkan tiga dokter spesialis jantung, penyakit dalam, dan paru, serta belasan dokter umum. “Kami sudah mengantisipasi dengan menyediakan obat obatan, terutama untuk lansia yang biasanya memiliki penyakit paru kronis,” kata Ananto. (Dept. Komunikasi Informasi dan Media DPP LDII)