Manokwari (12/4). LDII Papua Barat berpartisipasi dalam pemantauan hilal di Pantai Masni SP 7, Manokwari, Papua Barat pada Selasa (9/4). Ketua DPW LDII Papua Barat, Suroto, menyatakan bahwa tim pemantau hilal, yang terdiri dari dua perukyat dan empat generasi muda, telah dipersiapkan untuk mengamati penampakan hilal pada hari yang ditentukan.
“Pengamatan hilal di Manokwari difokuskan di Pantai Masni, Distrik Masni. Perwakilan LDII bersama dengan Kanwil Kemenag Papua Barat, Pengadilan Tinggi Agama Manokwari, ormas Islam, dan lintas agama berkumpul untuk silaturahim,” kata Suroto.
Harapannya, Idul Fitri tahun ini akan memperkuat persatuan umat beragama dan antar umat beragama di Papua Barat, menciptakan kehidupan yang harmonis. “Dengan persatuan tersebut, kita dapat menjaga tingginya Indeks Kerukunan Umat Beragama, yang selalu menunjukkan tren positif bagi Papua Barat,” tambahnya.
Untuk meningkatkan kemampuan SDM pemantau hilal, Sekretaris LDII Papua Barat, Agus Irawan, mengatakan pada Februari lalu, LDII Papua Barat mengirimkan dua operator untuk mengikuti pelatihan pemantauan hilal angkatan ke-3 di Pondok Pesantren Masyurasidin di Jakarta Timur, sekaligus memperoleh alat pemantau.
“LDII berkolaborasi dengan stakeholder di Papua Barat untuk melakukan pemantauan hilal tidak hanya pada hari ini, tetapi juga pada hari-hari berikutnya,” ungkap Suroto.
Pengadaan alat pemantau hilal ini dilakukan secara swadaya oleh warga LDII Papua Barat. Dengan alat pemantau yang dimiliki, LDII Papua Barat akan terus berkolaborasi dengan seluruh stakeholder di Papua Barat untuk menentukan satu Syawal dengan melihat bulan. “Jika hilal tidak terlihat, kami akan memperhatikan keputusan pemerintah melalui sidang isbat,” tambahnya.
“Saat ini, akurasi alat pemantau hilal sudah sangat baik dan terpercaya, namun kondisi medan pengamatan dan cuaca sangat mempengaruhi hasilnya,” pungkasnya.
pak roto nginceng opo kuwi
Alhamdulillah ,..
Semakin banyak operator pemantau hilal di LDII.
Semoga barokah