MAKAH- Tiga kelompok terbang (kloter) jamaah haji asal Aceh, Medan, dan Lombok menjadi yang pertama pulang dari Tanah Suci Makah ke Tanah Air. Mereka berangkat secara bergelombang dari Makah menuju Bandara King Abdul Aziz Jedah,
untuk selanjutnya terbang ke bandara embarkasi masing-masing. Di belakang mereka menyusul 10 kloter lain, di antaraya Kloter 1 dan 2 Solo. Dari 13 kloter itu, sebagian langsung terbang ke Indonesia tanpa menginap terlebih dulu di Jedah. Kloter Medan 1, Aceh 1, Lombok 1, dan Solo 1 termasuk yang tidak menginap terlebih dulu. Padahal, ongkos hotel transit di Jedah sudah masuk dalam komponen biaya haji.
”Seharusnya kami berangkat dari Makah ke Jedah Selasa jam 06.00, menginap semalam di hotel transit, baru bertolak ke Solo. Tapi ternyata baru jam 23.00 tadi kami dijemput, sehingga tidak pakai menginap,” ujar Khafid Sirotudin, anggota Tim Pembantu Peningkatan Pelayanan dan Penyelenggaraan Haji Provinsi Jateng, di Jedah, Rabu pagi. Kloter Solo 1 berangkat pukul 08.15 dari Bandara King Abdul Aziz.
Beberapa jamaah asal Medan bahkan sampai uring-uringan karena merasa diperlakukan tidak menyenangkan. Mereka tidak memiliki cukup waktu untuk memeriksa barang bawaan –koper dan tas– yang sudah sejak dua hari lalu diberangkatkan ke Jedah. ”Koper saya dibawa ke Jedah duluan, ternyata timbangannya lebih dan tidak boleh masuk bagasi. Kenapa tidak sejak kemarin-kemarin dikasih tahu? Ini kan merugikan jamaah,” kata M Hasan (65), asal Kloter 1 Medan yang pesawatnya meninggalkan Bandara Jedah dinihari tadi pukul 04.30. Namun Hasan tak bisa berbuat banyak. Dia harus mengeluarkan beberapa barang bawaan dari koper agar beratnya tak lebih dari 32 kg.
Ke-13 kloter yang Rabu (31/10) pulang ke Tanah Air adalah Medan 1 (pukul 04.30), Aceh 1 (06.15), Lombok 1 (07.15), Solo 1 (08.15), Makassar 1 (10.15), Palembang 1 (11.15), Solo 2 (12.15), Balikpapan 1 (14.15), Padang 1 (16.15), Jakarta/DKI 1 (20.30), Batam 1 (22.30), Surabaya 1 (23.00), dan Jakarta/Jabar 1 (23.55). Kepala Seksi Pelayanan Kedatangan dan Pemulangan Misi Haji Indonesia Daerah Kerja Makah Iskandar mengatakan, seharusnya semua kelompok terbang menginap satu hari di hotel transito Jedah. Namun karena bus yang akan mengangkut jamaah belum siap, mereka pun terlambat dijemput sehingga tidak menginap melainkan langsung terbang ke Tanah Air. (Dep. KIM DPP LDII)